Sebelum Konsultasi Kesuburan, 4 Pertanyaan Inilah yang Harus Pria Persiapkan Jawabannya
Ledisia.com – Ledis, semenjak usaha mendapatkan momongan sudah dilakukan dengan tekun namun tidak mendapatkan hasil, wajar jika Anda bertanya-tanya. Apalagi jika setahun lamanya usaha ini tidak membuahkan apa-apa. Anda wajib curiga apakah Anda atau suami mengalami masalah kesuburan. Karenanya, mengunjungi dokter adalah saran yang utama.
Kunjungan ke dokter ini bukan sekedar meminta resep obat agar Anda dan suami segera mendapatkan kehamilan. Kunjungan yang dimaksud adalah untuk melakukan konsultasi kesuburan. Ya, Anda dan suami akan melakukan konsultasi kesuburan yang komprehensif. Mulai dari sejarah medis, riwayat keluarga, hingga gaya hidup Anda akan dikulik demi analisis dan solusi yang terbaik.
Sebelum Konsultasi Kesuburan, Pastikan Suami Anda Memahami 4 Hal Ini. Niscaya Analisa Medisnya Kuat, Solusi Kesuburan yang Didapatkan Pun Tepat
Karena konsultasi ini tidak hanya melibatkan istri, maka suami Anda juga wajib memahami riwayat-riwayat kesehatan hingga gaya hidupnya. Seperti apa sih lebih tepatnya? Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk kita simak poin-poin yang sering dijadikan pertanyaan dalam konsultasi kesuburan berikut!
1. Pertama-tama, dokter akan mengulik riwayat medis suami Anda. Jika pernah mengalami penyakit yang cukup serius dan bermasalah pada organ kelamin, bisa jadi inilah akar permasalahan kesuburannya.
- Apakah suami Anda lahir dengan testis yang tidak turun? Jika ada salah satu atau kedua testis tersisa di dalam perut terlalu lama, panas dari suhu tubuh dapat secara permanen mempengaruhi produksi air mani.
- Apakah suami mengalami penyakit yang disertai demam selama 6 bulan terakhir? Karena pada dasarnya, demam atau suhu tubuh yang sangat tinggi dapat merusak produksi sperma untuk sementara waktu.
- Apakah pasangan mengalami pembengkakan atau rasa sakit pada testis (baik salah satu atau keduanya) belakangan ini? Apakah testis terluka atau cedera? Atau mungkin, memiliki torsi testis? Sekedar informasi, torsi bisa terjadi ketika testis melengkung ke dalam skrotum. Ketika ia mulai mengenai atau memukul pangkal paha, dapat terjadi peradangan yang berefek pada kualitas sperma.
- Pernah punya tumor atau kista pada testis? Jika dokter menanyakan ini pada waktu konsultasi kesuburan, sesungguhnya ia ingin mengetahui apakah masalah ketidaksuburan suami disebabkan oleh operasi. Prosedur pembedahan untuk menghilangkan kista di masa lalu, dapat berpotensi menyebabkan ketidaksuburan.
- Pernahkah suami disinar X pada area pangkal paha? Ini karena pada umumnya penyinaran, testis pria akan dilindungi terlebih dahulu agar tak terkena efek sinar X. Namun insidental tertentu ternyata dapat menyebabkan sejumlah problem kesuburan.
- Apakah pasangan pernah merasakan infeksi saluran atau kandung kemih yang kronis? Apa pernah urinnya tampak seperti awan dan ada sensasi terbakar saat buang air kecil? Perlu Anda tahu kalau beberapa infeksi menular bisa bermanifestasi dengan cara sensasi terbakar saat pria buang air kecil. Jika penyakit ini disampaikan pada pasangan lewat hubungan seksual, tak pelak tuba falopi Anda juga akan rusak.
- Saat konsultasi kesuburan, dokter juga akan mengulik apakah suami pernah menerima perawatan kanker. Misalnya, kemoterapi dan radiasi. Tak ubahnya pemeriksaan pra konsepsi pada wanita, kedua macam perawatan ini dapat merusak kesuburan dengan membunuh sperma.
- Apakah ia punya riwayat penyakit kronis seperti diabetes atau tiroid? Penyakit beserta perawatan penyembuhan penyakit tersebut, sampai sekarang sering dihubungkan dengan masalah kesuburan lho!
- Bahkan, dokter turut mempertanyakan apakah pasangan Anda mengambil obat-obatan tertentu. Steroid dan obat tekanan darah tinggi, misalnya. Keduanya sering dikenal sebagai pemblokir aliran kalsium dalam tubuh dan dapat mengganggu kesuburan.
- Suami penderita atau pernah gondok? Pada umur berapa ini pertama kali dialaminya? Menurut medis, memiliki gondok setelah masa pubertas telah dikaitkan dengan produksi sperma yang rendah.
- Di masa lalu, apakah suami pernah ikut perang? Pernah terkena racun berbahaya dari senjata tertentu? Wajar jika dokter menanyakan ini selama konsultasi kesuburan. Sebab, bahan kimia yang digunakan untuk kepentingan perang juga jadi penyebab masalah kesuburan pada pria.
2. Sejarah seksual juga bisa menjadi soal. Kalau suami terkena penyakit menular seksual, bukankah kesuburan terasa menjadi lebih mahal?
- Sebelumnya, pastikan apakah suami Anda pernah teruji positif mengidap infeksi menular seksual. Jika infeksi ini diteruskan pada Anda, klamidia dan gonorrhea dapat menyebabkan peradangan yang menghalangi tuba falopi dan juga membahayakan organ reproduksi wanita yang lainnya.
- Suami pernah vasektomi? Atau sekaligus pernah membalikkan efeknya juga? Prosedur pembalikan sterilisasi ini sesungguhnya tidak mudah, lho! Jaringan parut yang disebabkan oleh proses vasektomi bisa saja masih tersisa dan mencegah sperma untuk diejakulasikan. Bahkan ketika pembalikan masih berjalan, tubuhnya bisa mengembangkan antibodi sperma yang dapat membunuh atau menonaktifkan sperma.
- Suami menghadapi kesulitan dalam ereksi? Punya problema ejakulasi? Pernah menghadapi kelainan atau kesulitan seksual? Mintalah ia menjelaskan ini serinci mungkin pada dokter selama konsultasi kesuburan!
3. Masalah kesuburan juga dapat diturunkan secara genetis. Sebelum berkonsultasi, ada baiknya Anda beserta suami mencari tahu riwayat kesuburan keluarga secara sistematis.
Dalam silsilah keluarga Anda dan suami, adakah anggotanya yang punya masalah dengan kehamilan abnormal? Adakah pula yang melahirkan bayi yang meninggal? Dokter menanyakan ini selama konsultasi kesuburan karena beberapa masalah kesuburan bersifat genetik. Sebelum melakukan konsultasi, perihal ini dapat dikroscek pada anggota keluarga (bahkan keluarga besar, di luar keluarga inti) lewat silsilah keluarga yang dipunya. Tanyakanlah riwayat kesuburannya seperti apa, terutama pada anggota keluarga yang punya anak tunggal.
4. Yang terakhir dan tak kalah penting adalah riwayat gaya hidup. Hanya karena cara hidup yang kurang sehat, masalah kesuburan yang sangat besar pun bisa menyusup.
- Apakah benar minum alkohol selama ini jadi kebiasaan suami? Berapa banyak yang bisa ia teguk dalam seminggunya? Jika Anda ingin tahu, kebiasaan meminum alkohol bagi wanita dan pria (berapa pun jumlahnya) dapat membuat peluang kehamilan lebih rendah.
- Tak jauh berbeda dengan alkohol, dokter akan menanyakan kebiasaan merokok saat konsultasi kesuburan. Suami Anda harus jujur apakah kebiasaan buruk ini selalu dilakukan dan berapa pack yang dihabiskan per minggu. Kandungan nikotin dalam rokok sudah dikenal luas dapat menyebabkan impotensi. Ini karena nikotin membuat produksi sperma lebih sedikit dibandingkan dengan pria-pria yang tidak merokok.
- Bagaimana dengan mandi dan berendam di air panas? Keduanya sering dilakukan pasangan? Lain kali, pikirkan baik-baik efek dari keduanya. Baik mandi dan berendam dalam air panas punya potensi menghalangi produksi sperma. Dokter akan lebih menyarankan air yang hangat, ketimbang yang panas.
- Hobi suami bersepeda? Seberapa sering sih ini dilakukan? Tahukah Anda kalau ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa tekanan pada pangkal paha (karena sangat lama duduk di sadel) dan panas di sekitar skrotum (akibat gesekan saat mengayuh dan penggunaan celana yang ketat) dapat membahayakan produksi sperma? Karena itu, dokter perlu tahu data tentang ini saat konsultasi kesuburan.
- Apakah profesi pasangan mengharuskan terpapar bahan kimia, radiasi, atau suhu yang sangat tinggi? Terpapar dengan elemen-elemen tersebut sejatinya dapat merugikan dan mempengaruhi produksi sperma juga, lho!
Ledis, jangan lupa sampaikan tentang keempat hal di atas pada suami sebelum melakukan konsultasi kesuburan ya! Pastikan jangan sampai ada data yang terlupa. Semakin lengkap data yang suami Anda ketahui, semakin akurat analisis yang dilakukan oleh dokter. Semakin tepat pula solusi yang diberikan dokter untuk masalah kesuburan Anda dan suami. Niscaya, memiliki momongan tidak cuma angan-angan. Tetap semangat, ya Ledis!