You're Here: Home » Program Hamil » Menjawab Pertanyaan Pemeriksaan Pra Konsepsi Kesuburan

Menjawab Pertanyaan Pemeriksaan Pra Konsepsi Kesuburan

|    Program Hamil| Shares: 0

Ledisia.com – Halo, Ledisian! Sebelumnya, kita telah membahas bagaimana pentingnya pemeriksaan pra konsepsi untuk kesuburan. Dari artikel tersebut, Anda telah mendapatkan gambaran tiga manfaat yang akan diperoleh jika melakukan pemeriksaan sebelum berencana untuk hamil. Manfaat utamanya ialah agar rahim siap huni bagi si calon bayi, memberikan petunjuk bagi dokter dan Anda bersama suami untuk langkah perencanaan kehamilan selanjutnya, serta menyiapkan kondisi psikis Anda agar tidak mudah stres saat menjalani program hamil kali ini.

Pada artikel tersebut juga disebutkan bahwa dokter akan memberikan sejumlah pertanyaan. Misalnya berupa formulir isian mengenai riwayat ginekologis, riwayat medis, riwayat obstetrik, dan lain-lainnya. Daftar pertanyaan panjang inilah yang akan memberikan pemahaman kepada dokter mengenai kondisi rahim Anda apakah telah siap huni atau tidak.

Dengan Panduan Ini, Pemeriksaan Pra Konsepsi Tidak Akan Sulit dan Lupa Lagi

Lalu, pertanyaan apa sajakah yang akan disampaikan oleh dokter pada pemeriksaan pra konsepsi tersebut? Nah, berikut ini Ledisia.com paparkan sejumlah contoh pertanyaan yang bisa menjadi gambaran bagi Anda dan juga pasangan!

1. Bagi wanita, usia bukan hanya pelengkap biodata melainkan tolak ukur tingkat kesuburan mereka

Semakin tua usia, kesuburan juga berkurang - via zwierciadlo.pl

Semakin tua usia, kesuburan juga berkurang – via wierciadlo.pl

Pertanyaan yang tentu dilontarkan pada Anda adalah:

“Berapa usia Anda dan berapa usia suami Anda?”

Pertanyaan terkait usia ini bukanlah untuk kebutuhan biodata semata. Usia perlu diketahui dokter untuk mengetahui apakah Anda dan pasangan masih termasuk dalam usia-usia subur untuk memiliki anak. Jika saja usia Anda sudah mencapai 35 tahun ke atas, peluang kesuburan tentu saja akan semakin kecil.

 

2. Dalam riwayat ginekologis, dokter akan bertanya tentang organ reproduksi Anda. Jika merasa ada yang masih perlu di sampaikan, jangan ragu-ragu katakan saja!

Kapan pertama kali menstruasi? - via canadianpharmacymeds.com

Kapan pertama kali menstruasi? – via canadianpharmacymeds.com

  • Pada usia berapakah pertama kali Anda mengalami menstruasi? Apakah siklus menstruasi Anda selalu rutin dan berapa lama siklus itu berlangsung? Dan, kapan terakhir kali mengalami menstruasi?
  • Apakah sempat atau sedang menggunakan kontrasepsi?
  • Apakah pernah memiliki atau didiagnosis mempunyai pap smear yang abnormal? Artinya, apakah Anda bermasalah pada leher rahim atau memiliki kanker serviks?
  • Apakah suami pernah teranalisis memiliki infeksi seksual menular, seperti herpes, sipilis, dan lain-lain?
  • Punya pengalaman dengan penyakit radang panggul? Atau mungkin, dokter mengatakan bahwa Anda memiliki kelainan rahim setelah pemeriksaan tertentu?
  • Pernah mengikuti tes HIV? Lalu, bagaimana hasilnya?
  • Apakah Anda dan suami berhubungan secara monogami? Atau malah poligami?
  • Ketika ibu mengandung Anda, apa saja obat yang dikonsumsinya? Adakah obat yang beresiko membawa kecacatan?
  • Apakah Anda pernah mengalami operasi ginekologis atau yang berdampak pada organ reproduksi?
  • Pernah melakukan perawatan kesuburankah sebelumnya?
  • Adakah problem ginekologis atau masalah pada organ reproduksi yang belum dinyatakan pada pertanyaan-pertanyaan sebelumnya? Katakan saja!

 

3. Jika sebelumnya pernah mengalami kehamilan, riwayat obstetrik akan menilik permasalahan yang Anda alami di kehamilan terakhir

Sakit di kehamilan sebelumnya - via promum.ru

Sakit di kehamilan sebelumnya – via promum.ru

Pada bagian ini, dokter akan mengetahui lebih lanjut riwayat kehamilan Anda. Jika ini bukan pertama kalinya Anda mengandung, maka pertanyaan-pertanyaan berikutlah yang perlu dijawab!

  • Pernahkah Anda hamil sebelumnya?
  • Jika memang pernah hamil, pernahkah Anda mengalami keguguran? Berapa lama usia kehamilan hingga pada akhirnya keguguran? Lalu, apa penyebab keguguran? Karena komplikasi atau ada alasan lain?
  • Pernahkah mengaborsi kandungan? Pada usia kehamilan berapa bulankah dan apa yang jadi alasannya?
  • Punya sejarah kehamilan di luar rahim? Jika iya, berapa minggu usia kehamilan Anda waktu itu? Apakah dilakukan operasi karenanya?
  • Ketika Anda melahirkan sebelumnya, kapan dan di mana anak itu dilahirkan? Apa jenis kelaminnya, berapa berat badannya, dan usia kehamilan? Kemudian, persalinannya normal atau caesar?
  • Pernahkah mengalami komplikasi penyakit semasa kehamilan? Misalnya seperti diabetes, persalinan prematur, masalah plasenta, dan lain sebagainya?
  • Adakah Anda mengalami depresi pada kehamilan sebelumnya?
  • Apakah ada komplikasi yang terjadi setelah Anda melahirkan?

 

4. Riwayat medis akan mencatat macam-macam penyakit serius yang Anda alami. Jika pernah mengalaminya, bukan berarti tidak ada dampaknya pada kehamilan nantinya

Pernah opname? - via wisegeek.com

Pernah opname? – via wisegeek.com

  • Apakah Anda pernah mengalami penyakit medis yang cukup serius? Atau pernah mengalami satu atau beberapa deretan penyakit ini: diabetes, hipertensi, epilepsi, kejang-kejang, hepatitis, liver, jantung, pembekuan darah, penyakit paru-paru, asma, tiroid, kanker, lupus, atau radang sendi? Lalu, pernah dirawat di rumah sakit karenanya?
  • Punya masalah pencernaan?
  • Jika pernah, kapan dan mengapa Anda melakukan operasi? Adakah permasalahan yang berkaitan dengan anestesi?
  • Pernah transfusi darah?
  • Apakah sekarang sedang mengalami perawatan karena kondisi tertentu?
  • Apakah belakangan ini Anda terjangkit penyakit menular? Adakah orang di sekitar lingkungan Anda yang memiliki penyakit TBC atau hepatitis?
  • Apakah ada salah satu atau lebih dari anggota keluarga yang menderita diabetes, hipertensi, stroke, epilepsi/kejang, penyakit ginjal, hepatitis, liver, gangguan jantung, masalah pembekuan darah, penyakit paru-paru, asma, tiroid, lupus, atau radang sendi?

 

5. Kalau sedang mengkonsumsi obat tertentu, bawa saja kemasannya saat pemeriksaan nanti. Kemasan tersebut bisa membantu Anda melewati pertanyaan tentang obat-obatan dan alergi.

Bawa serta obatnya - via liveinternet.ru

Bawa serta obatnya – via liveinternet.ru

  • Apakah Anda sedang mengkonsumsi obat resep atau obat yang dijual di pasar bebas? Berapa dosisnya?
  • Obat apa yang Anda minum? Vitamin, obat herbal, atau sekedar suplemen? Ada baiknya jika Anda mencatatnya dengan rapi sebelum berangkat menemui dokter. Jika tak ingin kesulitan, kemasan obat itu pun boleh dibawa serta.
  • Apakah Anda mengkonsumsi asam folat harian sebesar 400 mikrogram per harinya? Asam folat itu lalu dikonsumsi sendiri atau bersamaan dengan multivitamin lain?
  • Punya alergi pada obat atau karet? Atau adakah alergi lainnya seperti alergi makanan, udara, dan lain-lain? Sampaikan saja pada dokter!

 

6. Pertanyaan tentang riwayat vaksinasi pun akan lebih terbantu lagi jika Anda membawa catatan vaksinasi sedari kecil. Jika tidak, bertanya pada ibu paling tidak bisa membantu sedikit demi sedikit

Riwayat vaksinasi semasa kecil jangan dilupakan - via opposingviews.com

Riwayat vaksinasi semasa kecil jangan dilupakan – via opposingviews.com

Jika Anda masih memiliki catatan lengkap mengenai vaksin yang diterima sejak kecil, maka bawalah itu saat kunjungan ke dokter. Jika tidak, coba tanyakan pada orang tua khususnya ibu tentang riwayat vaksinasi apa saja yang pernah ditujukan pada Anda. Jika catatan masih lengkap atau masih ingat, pertanyaan-pertanyaan berikut ini mungkin lebih mudah dijawab.

  • Pernahkah Ledis mendapat cacar air? Atau malah pernah vaksin cacar air sebelumnya?
  • Semasa kecil, apakah Anda mendapatkan vaksin komplit meliputi rubela, gondok, dan campak? Pernah diperiksa untuk uji ketahanan terhadap virus rubela? Pernahkah juga divaksin untuk hepatitis B atau untuk virus human papilloma?
  • Kapan terakhir kali mendapat vaksin tetanus?
  • Belakangan ini, apakah Anda terkena penyakit flu?
  • Adakah rencana berwisata ke negara lain yang tengah Anda dan suami rencanakan dan membutuhkan vaksin tertentu?

7. Sejarah sosial dan emosi juga penting diketahui lewat pertanyaan-pertanyaan ini sehingga stres dapat dihindari sejak dini

Jangan malu mengaku kalau mendapat kekerasan dari suami - via zirkinandschmerlinglaw.com

Jangan malu mengaku kalau mendapat kekerasan dari suami – via zirkinandschmerlinglaw.com

  • Pernahkah Anda dipaksa melakukan hubungan seksual di luar kemauan?
  • Apa pernah Anda menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga? Pada hubungan rumah tangga yang sekarang ini, apakah Anda mengalami kekerasan baik dalam bentuk fisik maupun verbal? Pernah ditendang, dipukul, atau didorong?
  • Pernahkah Anda menderita gangguan mental atau emosi? Apakah depresi dan gangguan makan pernah mendatangi Anda?

 

8. Gaya hidup dan kebiasaan Anda turut berpengaruh. Barangkali ada gaya hidup negatif yang luput, pertanyaan ini dapat membantu

Hindari kebiasaan minum-minum - via guim.co.uk

Hindari kebiasaan minum-minum – via guim.co.uk

  • Apakah benar Anda senang merokok? Atau, menjadi perokok pasif mungkin?
  • Anda suka minum alkoholkah? Kalau memang benar jawabannya, seberapa banyak takarannya dan seberapa sering waktunya?
  • Pernahkah mengkonsumsi narkoba? Apakah sekarang masih?
  • Berapa kali dalam sehari Anda minum kopi atau apapun yang berkafein? Berapa kali dan berapa banyak jumlahnya?
  • Apakah mengunjungi dokter gigi jadi rutinitas?
  • Benarkah olahraga menjadi kebiasaan rutin?
  • Punya masalah dengan berat badan? Jika iya, pernahkah melakukan diet atau pantangan makanan tertentu?
  • Jika Anda gemar menyantap ikan, ikan seperti apa yang Anda sukai? Kapan terakhir memakannya dan berapa banyak?
  • Apakah pernah memakan daging mentah atau daging yang dimasak dengan tingkat kematangan kurang? Daging sapi, ikan, telur, ayam, atau hewan ternak lainnya kah itu?
  • Anda senang memelihara hewan? Atau terbiasa mengisi waktu luang dengan berkebun?
  • Apakah mandi di bak panas atau sauna sudah jadi kebiasaan Anda?
  • Bagaimana situasi dan lingkungan tempat Anda tinggal dan bekerja? Apakah tempat-tempat itu merupakan area yang sering bersentuhan dengan zat kimia berbahaya seperti cat, deterjen, pestisida, merkuri, atau racun-racun lainnya?

 

9. Pemeriksaan genetik akan menjelaskan potensi penyakit turunan. Sehingga Anda perlu memahami sejarah keluarga Anda dan suami

Ketahui sejarah keluarga besar - via pinimg.com

Ketahui sejarah keluarga besar – via pinimg.com

Pada pemeriksaan genetik, dokter akan mengetahui sejarah keluarga Anda dan keluarga suami terutama di bagian penyakit turunan/warisan. Wajar saja jika dokter menanyakan tentang riwayat kesehatan keluarga Anda seperti berikut:

  • Apakah ada anggota keluarga (dalam konteks ini adalah keluarga Anda, keluarga suami, serta jika ada, anak Anda dari kehamilan sebelumnya) yang lahir dalam kondisi cacat? Misalnya pada bagian ginjal, tabung syaraf, atau jantung?
  • Adakah anggota keluarga yang mengalami down syndrome atau kelainan kromosom?
  • Bagaimana dengan kecacatan intelektual? Adakah yang mengalami autisme dan gangguan semacam itu?
  • Ada yang pernah keguguran atau melahirkan bayi sudah dalam keadaan mati?
  • Apakah penyakit anemia atau talasemia menjadi warisan dalam keluarga?
  • Bagaimana dengan hemofilia, gangguan perdarahan, gangguan otot, gangguan tulang belakang? Ada penyakit turunan yang belum tercakup dalam pertanyaan-pertanyaan di atas? Sampaikanlah!

 

Dari daftar panjang pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas menjadikan perencanaan kehamilan tidak boleh dianggap remeh lagi. Pertanyaan ini bahkan bisa menjadi bayangan kalau saja ada faktor yang terlewatkan yang menjadi penyebab program hamil menjadi gagal.

Tunggu apalagi? Segeralah datangi dokter dan lakukan pemeriksaan pra konsepsi. Tim Ledisia mendoakan semoga hasilnya positif sehingga Anda dan suami bisa segera merencanakan dan mendapatkan momongan. Tetap semangat dan hindari stres ya!