3 Tips Memantapkan Perencanaan kehamilan Anda
Ledisia.com – Memiliki momongan memang sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi yang mendambakannya. Memiliki momongan yang sehat dan lucu pun dapat menjadi kebanggaan bagi keluarga besar Anda. Tapi, perlu Anda cermati bahwa menimang momongan dan menjadi orang tua tidaklah mudah.
Sebutlah saja seperti kapan harus menghentikan kontrol kelahiran (untuk yang sempat menunda kehamilan dan sudah pernah memiliki anak), berapa banyak waktu yang diperlukan untuk mengambil cuti, dan mencari tahu apakah Anda masih mampu memiliki anak. Itupun hanya sedikit persiapan dari masih banyaknya lagi yang harus Anda pikirkan.
Lahirnya anak baru juga menuntut Anda berpikir tentang bagaimana gaya hidup Anda, keuangan, pekerjaan, hubungan, hingga nasib anak-anak yang lain. Tak terbayangkan bagaimana repotnya Anda nanti karena harus bertanggung jawab atas kewajiban yang lebih.
Setiap orang boleh saja mengatakan kapan memiliki momongan yang tepat, berapa banyak jumlah anggota keluarga atau anak yang terbilang sempurna. Semua ada saja positif dan negatifnya dan sah-sah saja. Namun untuk keputusan apakah Anda akan memiliki momongan, itu kembali lagi pada Anda.
3 Hal yang Perlu Anda Mantapkan Dalam Perencanaan Kehamilan yang Matang
Lalu, hal apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda merencanakan kehamildan dan menyambut kehadiran buah hati dalam hidup Anda? Berikut ini, Ledisia.com paparkan untuk Anda.
1. Untuk yang sudah memiliki momongan sebelumnya, kapan waktu terbaik untuk memiliki momongan yang baru?
Pada sejumlah kasus, ada orang tua yang memilih untuk menambah momongan lagi setelah beberapa tahun setelah kehamilan pertamanya. Keputusan seperti itu dipilih karena sang ibu ingin mengenal dan mendekatkan diri dengan si anak lebih dalam. Dengan kata lain, sang ibu bisa mengenal karakter anak dan melatihnya menjadi lebih baik. Di samping itu, ada pula yang beralasan agar bisa mempersiapkan janin agar siap untuk kehamilan selanjutnya.
Ada pula yang memilih waktu berdekatan untuk memiliki momongan lagi. Memang mengurus dua anak secara bersamaan, pada saat keduanya belum mandiri terasa sangat merepotkan. Namun, bagi ibu-ibu yang telah menjalaninya mengaku puas akan hasil dan pengorbanan mereka setelah mengasuh dua anak yang usianya berdekatan. Ketika usia sang anak sudah agak besar, konon hubungan persaudaraan akan lebih dekat dan akrab.
Keduanya sah-sah saja kok untuk Anda pilih, selama itu sesuai dengan tujuan dan kondisi keluarga Anda. Jangan lupa, Anda juga perlu mendiskusikan dengan pasangan Anda dan kompak menjalani keputusannya bersama-sama.
2. Apa kata peneliti?
Melihat kecenderungan hubungan anak-anak dengan orang tua, persaingan atau kecemburuan antara si kakak dan adik, dan permasalahan lain yang mungkin muncul, Jeannie Kidwell, seorang profesor studi keluarga di University of Tennessee di Knoxville, mengatakan waktu terbaik memiliki momongan lagi adalah ketika anak Anda berada di bawah umur satu tahun atau lebih dari empat tahun.
Alasannya, anak di bawah umur satu tahun tidak memiliki rasa eksklusif dan cenderung kurang membenci pendatang baru. Begitu momongan baru Anda nanti lahir, mereka akan memandangnya sebagai sahabat atau kawan sebaya.
Sedangkan mereka yang usianya lebih dari empat tahun, memiliki waktu cukup untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Ditambah lagi, mereka sudah mengenal pergaulan dengan kawan-kawan di lingkungan masyarakat. Maka, sebagian waktu orang tua bisa dicurahkan untuk kehadiran si adik.
Namun jika berbicara tentang kesehatan bayi, menunggu dua atau tiga tahun sebelum Anda hamil lagi tidak tabu dilakukan. Penelitian menemukan bahwa dalam satu tahun setelah kelahiran sebelumnya dapat beresiko pada kesehatan sang bayi. Misalnya kelahiran terlalu dini atau prematur, berat badan bayi yang kurang, atau berukuran lebih kecil daripada seharusnya tubuhnya dalam janin.
3. Untuk Anda yang baru pertama kali merencanakan kehamilan, hal apa yang harus dipikirkan sebelum memberi keputusan final tentang kehamilan?
3.1 Bagaimana anak akan mengubah hidup Anda?
Apakah Anda dan pasangan sama-sama bekerja? Apakah ketika Anda nanti memiliki momongan nanti, hal ini akan mengganggu Anda? Atau apakah Anda dan pasangan adalah tipe-tipe pasangan yang masih ingin hidup bebas dan menjelajah ke mana saja? Jika Anda dan pasangan sama-sama bekerja, siapkah nanti untuk saling menjaga anak Anda bergantian?
Ya, begitulah kiranya pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjabarkan bagaimana anak dapat mengubah hidup Anda.Bayi yang baru lahir tentunya akan sedikit banyak menyita waktu Anda dan membuat salah satu dari Anda atau pasangan mengorbankan waktu. Pertimbangkan apakah Anda atau pasangan memiliki waktu dan energi untuk mengurus apa saja yang bayi butuhkan.
3.2 Bagaimana kondisi keuangan Anda?
Saat merencanakan kehadiran anak, sudah pasti pertimbangan finansial merupakan salah satu hal yang Anda nomor satukan. Apalagi saat Anda sedang merencanakan kehamilan, maka Anda juga sedang melakukan perencanaan atas keluarga Anda kelak. Menurut situs babycenter.com, setiap anak paling tidak membutuhkan sekitar $ 10.000 per tahun untuk makan, pakaian, rumah, dan tetap sehat.
Maka jika memiliki momongan adalah ide yang sudah menjadi kesepakatan mantap antara Anda dan istri Anda, lebih jeli dalam mengatur anggaran bulanan menjadi wajib hukumnya. Pun, pertimbangkan untuk tidak menghambur-hamburkan keuangan Anda untuk keperluan yang tidak perlu. Sebaliknya, prioritaskan demi kelahiran bayi dan masa depannya nanti.
3.3 Berapa umur Anda?
Bagi wanita, umur nampaknya masih menjadi masalah utama. Apalagi jika dikaitkan dengan reproduksi atau kehamilan. Untuk wanita berusia di bawah 30 tahun dan tidak memiliki masalah kesehatan yang membuat kehamilan sulit, bersyukurlah! Anda tak perlu pikir panjang lagi untuk merencanakan kehamilan. Sebab jika usia Anda sudah memasuki usia 30 tahun lebih, ada kemungkinan penurunan fungsi hormon reproduksi Anda. Kesempatan untuk hamil bahkan menjadi tidak sebesar kesempatan sewaktu masih berusia di bawah 30 tahun.
3.4 Apakah Anda dan pasangan setuju?
Terkadang ada kasus di mana salah satu pasangan siap memiliki momongan, sedangkan yang lainnya tidak. Jika kasusnya sudah seperti ini, memang agak sulit untuk segera mewujudkan keinginan untuk memiliki anak. Namun, bukankah Anda dan pasangan bisa berdiskusi dengan baik dan dari hati ke hati untuk memcahkannya perbedaan kesiapan tersebut beserta alasannya?
3.5 Apa yang hati Anda katakan?
Setelah melalu berbagai macam proses, diskusi dengan pasangan, serta konsultasi dengan orang tua, kawan, bahkan dokter kandungan Anda lakukan, lantas Anda mantap untuk segera merencanakan kehamilan dan memiliki momongan. Namun, pastikan keinginan tersebut juga didasari dari hati. Pastikan hati Anda turut mantap merencanakan momongan demi kelancaran dan lahirnya bayi yang sehat.
Jangan tutupi perasaan-perasaan atau pikiran-pikiran negatif Anda sehingga nantinya Anda akan melalui proses program hamil yang menyenangkan. Jika hati Anda pun senang, maka tubuh Anda pun akan merespon dengan positif. Misalnya, pada kesehatan Anda yang prima saat hamil nanti.
Lalu, sudah mantapkah Anda untuk segera menggendong momongan? Pastikan Anda selalu merasa senang, ya Ledis! Tetap semangat dan semoga kehamilannya lancar!