Ingin Hamil Lebih Pasti? Kenali Lendir Serviks & Suhu Basal
Ledisia.com – Ledis, menurut ilmu pengetahuan, baik lendir serviks dan suhu basal merupakan pertanda yang bisa menunjukkan kapan tubuh wanita akan berovulasi. Jika masa ovulasi sudah diketahui, akan lebih mudah merencanakan hubungan seksual karena tahu waktu suburnya. Lantas, Anda tak perlu menduga-duga atau asal memprediksi.
Namun, sudahkah Anda tahu bagaimana cara hamil dengan berbekal pengetahuan tentang lendir serviks dan suhu basal tubuh?
Berbekal Pengetahuan Tentang Suhu Basal Tubuh dan Lendir Serviks, Kehamilan Anda Akan Jauh Lebih Pasti!
Apa sebenarnya suhu basal dan lendir serviks itu? Bagaimana bisa melacak keberadaan keduanya? Daripada terus bertanya-tanya, mari kita pahami poin-poin berikut!
Mencatat suhu basal tubuh membantu mendeteksi pola ovulasi. Di samping itu, ia juga menjadi catatan kalau ketidaksuburan terjadi.
Suhu basal tubuh adalah temperatur tubuh wanita yang terendah dalam jangka waktu 24 jam. Suhu basal ini dapat diketahui secara akurat segera setelah Anda membuka mata di pagi hari, namun sebelum Anda bangkit dan duduk di atas kasur. Artinya, Anda masih dalam kondisi rileks dan terbaring.
Anda perlu termometer khusus untuk melihat berapa angka pasti suhu Anda. Namanya termometer basal. Termometer ini cukup sensitif untuk mengukur perubahan suhu basal dalam hitungan menit. Mendapatkannya pun tak susah karena apotek telah menjualnya secara bebas. Pada umumnya, Anda juga akan mendapatkan grafik dalam pembelian termometer basal. Grafik inilah yang akan diisi dengan temperatur harian Anda.
Pada kondisi normal, suhu basal tubuh berkisar dari 97,2 derajat Fahrenheit hingga 97,7 derajat Fahrenheit. Dua hingga tiga hari menjelang ovulasi, perubahan hormon dapat mengakibatkan kenaikan suhu sekitar 0,4 derajat Fahrenheit hingga 1 derajat Fahrenheit yang berlangsung hingga siklus berikutnya.
Pencatatan suhu basal dalam grafik tidak cukup jika hanya dilakukan sebulan. Pencatatan sebulan ini dianggap kurang efektif karena tidak bisa melacak siklus Anda di bulan selanjutnya. Mungkin saja di bulan selanjutnya, siklus Anda tidak sama dengan bulan pertama bukan? Tapi jika Anda mencatat grafik untuk beberapa bulan, misalnya 3 bulan, Anda baru bisa melihat bagaimana pola siklus bulanan Anda. Dari pola tersebut, Anda dapat memprediksi kapan ovulasi selanjutnya dan kapan hari terbaik untuk melakukan hubungan seks.
Selain mencatat perubahan suhu, poin lain yang wajib dicatat dalam grafik adalah apakah dan kapan Anda sakit, serta kapan Anda luput mengukur suhu basal. Poin ini penting dicatat karena berhubungan dengan tingkat keakuratan grafik Anda.
Suhu basal tubuh juga biasa digunakan dokter atau spesialis kesuburan ketika memeriksa penyebab masalah kesuburan pada pasangan suami istri. Sebagai contoh, beberapa wanita yang memiliki fase siklus yang pendek, mengalami ketidakseimbangan hormon dalam tubuhnya. Makanya, mereka sulit segera mendapat keturunan karena tidak subur.
Lendir serviks adalah sahabat terbaik sperma. Melalui Bantuannya Sperma akan lebuh mudah membuahi sel telur.
Ada macam-macam keputihan yang pernah dialami wanita. Salah satunya adalah lendir serviks (servical mucus). Selama siklus menstruasi, lendir serviks yang Anda alami akan senantiasa berubah jumlah, warna, dan teksturnya. Perubahan ini terjadi karena adanya fluktuasi hormon. Karenanya, penting untuk selalu cek lendir serviks dan melacak perubahannya demi mengetahui kapan tepatnya Anda berovulasi.
Kira-kira, begini bayangannya, selama siklus, Anda pasti akan mengalami haid. Selama haid, hanya darahlah yang keluar dari vagina. Usai haid, vagina akan bersih dan kering selama beberapa hari. Baru kemudian Anda mulai memiliki endapan lendir yang lengketnya seperti ketan. Jika mendapati tanda ini, janganlah berhubungan seksual terlebih dahulu. Ini karena Anda tidak mungkin hamil di masa-masa seperti ini.
Beberapa hari menjelang ovulasi, lendir akan segera berubah menjadi lebih jernih dan licin. Bentuknya sangat mirip dengan putih telur ayam dan jumlahnya banyak. Lendir inilah yang jadi alarm waktunya berhubungan seksual. Lendir ini juga yang membuat hamil lebih pasti karena kemampuannya membawa sperma menuju ke sel telur jauh lebih mudah.
Hari terakhir Anda melihat lendir serviks itu pun jadi hari yang paling subur untuk merencanakan kehamilan. Dengan kata lain, sehari sebelum memasuki masa ovulasi adalah masa paling subur dan menjadikan hamil lebih pasti, bukan sekedar kira-kira.
Sedangkan waktu terbaik untuk meninjau keadaan lendir serviks adalah saat pertama kali ke toilet, usai bangun tidur. Tapi jangan lupa! Pastikan dulu suhu basal tubuh sebelum Anda bangkit dari posisi tidur. Setelah suhu basal terdeteksi, barulah kemudian pergi ke toilet. Anda bisa menggunakan tisu toilet atau tangan Anda untuk mengambil contoh lendir serviks. Pastikan jangan sampai melukai vagina, ya!
Mengetahui suhu basal dan lendir serviks memberi banyak keuntungan. Tak terkecuali bagi Anda yang masa ovulasinya tidak tertatur.
Membuat grafik suhu basal tubuh dan lendir serviks dapat memberikan Anda dua keuntungan. Anda dapat melihat kembali siklus Anda ke belakang, sekaligus mendapat pola ovulasi yang akan terjadi di masa selanjutnya. Pola ovulasi yang terjadi pada wanita normal, biasanya 2-3 hari sebelum kenaikan suhu dan di akhir waktunya, lendir serviks akan muncul.
Namun, ada juga sebagian wanita yang tetap sulit mengenali polanya. Ini disebabkan karena masa ovulasi mereka tidak konsisten. Sebagai contoh, pada bulan pertama, mereka ovulasi 14 hari usai haid. Selanjutnya 17 dan 12 hari. Jika ini terjadi pada Anda, coba lebih menekankan pada munculnya lendir dan kenaikan suhu basal saja. Kalau keduanya terjadi, segeralah berhubungan seks sebelum masuk hari ovulasi.
Ketika sudah tahu pola ovulasi, Anda tinggal berhubungan seksual mulai tiga hari menjelang ovulasi. Jika ingin dilakukan lebih awal pun, misalnya dari enam hari sebelum ovulasi, pun tak jadi masalah. Sperma bisa bertahan selama 5-6 hari dalam tubuh Anda. Makanya, berhubungan seksual setiap hari sebelum masa subur adalah kesempatan baik supaya hamil lebih pasti.
Nah, bagaimana Ledis? Mulailah mencatat suhu basal dan mengenali lendir serviks dari sekarang. Tetap semangat, ya!