Bagaimana Perawatan Endometriosis yang Tepat?
Ledisia.com – Halo, Ledis! Kemarin kita sudah membahas penyebab dan tanda-tanda endometriosis. Kemudian kita juga memahami bagaimana diagnosa endometriosis dilakukan oleh dokter. Setelah dokter menerima hasil pelacakan gejala endometriosis, ia melakukan diskusi tentang riwayat kesehatan Anda. Jika ia meyakini endometriosis benar-benar tumbuh, dilakukanlah laparoskopi untuk melihat lokasi, jumlah, dan ukuran jaringan endometrial yang tumbuh.
Dari pengujian laparoskopi tersebut, dokter akan menggunakan sistem poin untuk mengklasifikasikan kasus endometriosis Anda. Apakah Anda masuk ke dalam klasifikasi minimal, mild, moderate, atau severe. Dari klasifikasi itulah, dokter baru bisa memberikan solusi dan perawatan yang sesuai untuk kehamilan Anda. Pilihan perawatannya sendiri tergantung pada apakah Anda sedang mencoba hamil atau tidak.
Dengan Perawatan Endometriosis yang Tepat, Kehamilan Tidak Akan Sulit Lagi Didapat!
Lalu, seperti apa ya perawatan endometriosis bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan? Nah! Khusus Anda yang ingin memiliki momongan, berikut ini adalah pilihan perawatan endometriosis yang akan Anda jalani sesuai dengan klasifikasi sistem poin endometriosis Anda!
Penderita endometriosis minimal dan mild boleh berlega hati. Setelah dibuangnya jaringan endometrial, Anda masih diberi kesempatan untuk merencanakan hamil secara normal.
Jika dokter menyatakan Anda adalah penderita endometriosis minimal dan mild, bersyukurlah karena perawatan endometriosis yang dilakukan tidak terlalu berat. Dokter akan membuang pertumbuhan jaringan abnormal Anda selama proses laparoskopi. Setelah jaringan ini dibuang dari rahim, seorang wanita punya sekitar 40% kesempatan hamil dalam 8-9 bulan setelah laparoskopi dilakukan.
Wanita yang usianya lebih muda dari 35 tahun dan tanpa masalah kesuburan selain endometriosis, dapat melewati atau melangkahi perawatan endometriosis selama 6 bulan. Lantas, langsung saja berhubungan seksual dan merencanakan kehamilan sebagaimana pasangan tanpa riwayat infertilitas lainnya. Jika dalam waktu 6 bulan tersebut rencana kehamilan Anda tidak berhasil, barulah dokter menyarankan penggunaan obat kesuburan dan rencana kehamilan dengan inseminasi intrauterin.
Sedangkan wanita berusia 35 tahun atau lebih, sangat disarankan untuk menerima tawaran obat kesuburan dengan inseminasi intrauterin atau bayi tabung (IVF) sebelum 6 bulan mencoba hamil secara natural. Ini karena tingkat kesuburan wanita berusia 35 tahun dan di atasnya sudah semakin menipis. Menggabungkan clomiphene citrate (klomid) dengan inseminasi intra uterin akan memberi peluang kehamilan sebanyak 9-10% per siklus pengobatan, sedangkan menggabungkan gonadotropin (obat suntik yang merangsang ovulasi dan pengembangan sel telur) dengan inseminasi intra uterin, sanggup menambah kesempatan hamil sebesar 9-15% di tiap siklus pengobatannya.
Jika Anda adalah penderita endometriosis moderate dan severe, kemungkinan besar dokter akan melakukan pembedahan. Prosedur yang dinamakan laparotomi ini, akan melibatkan sayatan perut yang lebih besar dibandingkan dengan laparoskopi.
Penderita endometriosis moderate dan severe akan lebih diuntungkan dengan perawatan endometriosis yang bernama laparotomi (operasi laparoskopi yang melibatkan sayatan perut yang lebih besar), dibandingkan dengan metode yang dilakukan pada endometriosis minimal dan mild. Ini karena pertembuhan endometriosis sudah jauh lebih kompleks baik dari segi lokasi, ukuran, dan jumlahnya.
Jika Anda tidak kunjung hamil dalam jangka waktu 3-6 bulan setelah laparotomi, dokter akan merekomendasikan program bayi tabung (In Vitro Fertilisation). Bayi tabung sangat disarankan terlebih jika Anda telah berusia di atas 35 tahun. Dengan bayi tabung, Anda yang berusia di bawah 35 tahun akan berpeluang memiliki bayi kurang lebih sekitar 41%. Sedangkan kesempatan sebesar 31% akan terjadi pada wanita berusia 35-37 tahun, 22% pada yang berumur 38-40 tahun, dan 12% untuk mereka yang 41-42 tahun.
Pada hakikatnya, semua perawatan endometriosis bersifat meringankan pertumbuhannya. Jika gejalanya muncul kembali, beberapa cara sederhana seperti istirahat dan mandi air hangat, bisa dijajali.
Sejatinya, semua perawatan endometriosis di atas menawarkan bantuan untuk meringankan endometriosis dan mengontrol pertumbuhan jaringan abnormalnya. Semuanya tidak bisa menyembuhkan endometriosis karena penyakit ini memang belum bisa disembuhkan. Bahkan jika Anda memilih terapi hormon atau operasi, endometriosis tetap dapat kembali dan gejalanya bisa bertambah buruk daripada yang sebelumnya.
Namun, Anda tenang saja. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dijajal jika tanda-tanda atau gejalanya muncul kembali usai perawatan endometriosis. Untuk mengurangi rasa sakitnya, istirahat dan berbaringlah pada kasur dan sofa nyaman. Sembari berbaring, Anda bisa mengompres perut dengan botol berisi air panas atau bantal pemanas. Mandi air hangat juga sah-sah saja Anda lakukan agar tubuh terasa lebih rileks.
Karena endometriosis sering menyebabkan sembelit, cegahlah konstipasi dengan menambahkan serat (sereal, buah, sayur) pada makanan Anda. Jangan lupa biasakan pikiran rileks dengan mengambil napas dalam-dalam, yoga, dan meditasi. Jika diperlukan, Anda bisa meminta dokter resep obat yang bisa mengatasi gejala-gejala endometriosis.
Jika Anda mengalami gejala endometriosis, jangan takut untuk menjalankan perawatan endometriosis. Meski penyakit ini tidak serta merta bisa disembuhkan 100%, sudah banyak pasangan di dunia ini yang berhasil mendapatkan momongan berkat perawatannya. Banyak juga yang merasa lebih baik karena gejala-gejala tersebut tidak terlalu menjadi-jadi dalam tubuh.
Segera konsultasikanlah gejala endometriosis yang dialami ke dokter dan sampaikan kalau Anda sedang merencanakan kehamilan. Niscaya, solusi terbaiklah yang diterima dan Anda pun tidak perlu mengorbankan keinginan Anda untuk hamil. Tetap semangat, ya Ledis!