You're Here: Home » Program Hamil » 4 Rencana Keuangan yang Wajib Dilakukan Sebelum hamil

4 Rencana Keuangan yang Wajib Dilakukan Sebelum hamil

|    Program Hamil| Shares: 0

Ledisia.com – Belakangan ini, banyak sekali pasangan muda-mudi yang telah menikah dan ingin segera memiliki momongan. Mereka sama sekali tidak berpikir untuk menunda kehamilan. Tapi begitu membayangkan masalah finansial, keraguan pun tiba-tiba datang. Ada pula yang malah mundur teratur dan berfokus untuk mengumpulkan biaya lebih dahulu.

Mereka yang ragu dan memilih menunda momongan biasanya telah sadar bahwa harus ada persiapan khusus sebelum memiliki anak. Apalagi biaya kebutuhan hidup di jaman sekarang semakin tinggi. Nanti bila kehamilan telah datang, maka  anda sudah harus memikirkan biaya perawatan kehamilan, persalinan, pra persalinan, hingga biaya-biaya untuk si anak sampai bisa mandiri.

Tanpa Perlu Menunda Momongan, Rencana Keuangan Ini Dapat Menjauhkan Anda Dari Kesulitan Finansial Setelah Bayi Lahir

Sebenarnya Anda dan suami tak usah ragu merencanakan kehamilan, apalagi sampai-sampai punya rencana menunda punya momongan hanya karena masalah finansial. Jika saja empat rencana keuangan ini segera dijalankan setelah menikah, maka kesulitan finansial setelah kehamilan dan setelah sang buah hati lahir ke dunia pun tak perlu terjadi.

 

1. Masa sebelum dan setelah menikah pasti berbeda. Mengurangi kebiasaan konsumtif di luar rumah bisa membuat tanjakan pengeluaran tidak terlalu tinggi

Tak perlu belanja sampai kalap begini - via retaillightinganddesign.com

Tak perlu belanja sampai kalap begini – via retaillightinganddesign.com

Pengeluaran seseorang yang telah menikah dan belum menikah bisa dipastikan akan berbeda. Sebelum menikah, akan ada banyak sekali pengeluaran untuk bersenang-senang atau sekedar memenuhi gaya hidup. Untuk makan, misalnya. Saat Anda masih lajang, akan sangat mudah tergoda untuk sering makan di mall dan mencoba makanan-makanan yang tengah tren di masyarakat modern.

Semenjak menikah, jangan lakukan hal semacam ini sering-sering. Sebenarnya Anda bisa saja makan di tempat yang lebih sederhana. Bahkan memasak sendiri pun selain sehat, juga memberikan efek rekreatif yang menyenangkan hati.

Berbelanja pakaian dan gadget pun begitu. Bukan berarti Anda dan suami dilarang untuk membeli barang-barang dambaan anda tersebut. Namun jika tidak terlalu penting, apa iya harus sekali dibeli? Atau jika penting sekali, mencoba mendapatkan harga terjangkau atau alternatif lainnya pun bisa membuat Anda menyimpan sisa uang untuk ditabung.

Intinya, dalam berumah tangga tidak terlalu penting untuk mengedepankan gaya hidup. Memilih merek bagus dengan harga mahal mungkin perlu menurut Anda. Tapi melupakan prioritas masa depan anak dan keluarga pun jangan pernah diabaikan.

 

2. Selain menghentikan kebiasaan konsumtif, mempersiapkan pos-pos pengeluaran yang diperlukan di masa depan juga penting. Besar pasak daripada tiang bisa dihindari dengan cara ini

Merencanakan deposito untuk kebutuhan khusus bisa dicoba - via lovecen.com

Merencanakan deposito untuk kebutuhan khusus bisa dicoba – via lovecen.com

Jika sebelumnya Anda dan suami sudah punya persediaan anggaran, lebih baik mulailah untuk mengevaluasi anggaran tersebut mulai sekarang. Bisa jadi, ada yang perlu dirombak dan dikoreksi apalagi setelah hadirnya sang buah hati. Anda harus tahu pasti dari mana saja sumber pendapatan diraih dan untuk apa saja pendapatan itu nanti dimanfaatkan. Pemanfaatan dana ini pun sebaiknya dibuat dalam pos-pos tertentu. Setiap posnya, Anda bisa menentukan nominal anggaran yang wajar. Diharapkan, nantinya tidak akan ada pengeluaran lebih daripada anggaran tersebut.

Mana yang akan menjadi pos dana darurat, mana yang untuk asuransi kesehatan, kebutuhan sehari-hari, hiburan atau piknik, dan lain sebagainya. Mungkin juga Anda memiliki keinginan terpendam untuk memulai usaha. Tentu saja pos untuk mengumpulkan modal juga dibutuhkan. Pastikan setiap pendapatan yang Anda terima dari gaji bulanan maupun di luar gaji bulanan dapat disisihkan ke pos-pos tersebut dan tidak hanya habis untuk keperluan yang tidak terlalu penting.

 

3. Jika Anda memilih berhenti bekerja, mulailah berlatih membiasakan diri hidup dari satu pendapatan sejak dini

Bekerja sambil mengasuh anak di rumah - via lepotaizdravlje.rs

Bekerja sambil mengasuh anak di rumah – via lepotaizdravlje.rs

Setelah melahirkan nanti, pilihan untuk tetap bekerja atau tidak kembali pada pribadi Anda masing-masing. Beberapa wanita ada yang memilih untuk berhenti dari pekerjaannya dan fokus untuk mengurus bayi. Baginya, setiap perkembangan anak tidak boleh dilewatkan sedikit pun. Menggunakan jasa babysitter atau pembantu pun tidak selalu jadi pilihan yang baik. Menitipkan bayi yang masih kecil dibutuhkan kepercayaan yang sangat tinggi. Jika babysitter atau pembantu yang dipilih tak berdedikasi, bukan tidak mungkin si kecil atau Anda yang dirugikan.

Namun ada pula yang memilih tetap bekerja seperti biasa. Setelah melahirkan, wanita mengambil cuti sekitar 1-3 bulan. Usai masa cuti, mereka bekerja lagi dan sang buah hati akan dititipkan pada babysitter/pembantu terpercaya atau ke orang tua. Sangat jarang sekali wanita membawa serta buah hatinya ke kantor dan mengasuhnya sambil bekerja.

Kemungkinan akan ada masalah finansial yang dirasakan jika wanita memilih untuk tidak bekerja lagi, khususnya pekerja kantoran. Ada beberapa pilihan untuk Anda yang ingin bekerja namun dapat tetap mengasuh anak. Misalnya, wirausaha dari rumah atau freelance. Beberapa ibu rumah tangga ditengarai mampu membangun bisnis online yang sukses, sekaligus mengasuh dan mendidik anak dengan baik.

Tapi jika Anda ingin tetap menjadi ibu rumah tangga saja, Anda harus mampu mengatur keuangan keluarga secara efisien. Ya, wanita sebagai ibu rumah tangga harus bisa mengatur finansial karena merekalah ujung tombak operasional keluarga. Ia yang akan membelanjakan pendapatan untuk kebutuhan keluarga dan memastikan seluruh kebutuhan penting terpenuhi.

Bila sang buah hati sudah besar dan siap dilepaskan, terkadang keinginan untuk berkarir mulai muncul lagi. Inilah yang perlu dipertimbangkan. Sebab ada beberapa perusahaan yang sulit menerima wanita yang telah menikah dan memiliki anak. Sedangkan itu, CV Anda pun sempat kosong selama beberapa waktu.

Apapun itu pilihannya, pastikan buah hati Anda tetap diasuh dengan baik dan cukup mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya. Plus, jangan sampai terlalu merepotkan orang lain dan keuangan tetap aman terjaga!

 

4. Pikirkan biaya pendidikan anak hingga mencapai kuliah. Bukannya jadi beban, tapi ini adalah motivasi agar Anda senantiasa mengupayakan pendidikan terbaik bagi sang buah hati

Yang terbaik untuk buah hati - via saleswithnathan.com

Yang terbaik untuk buah hati – via saleswithnathan.com

Seakan tak akan ada habisnya pos-pos pengeluaran keluarga baru Anda nanti, masih ada lagi biaya pendidikan yang harus Anda dan suami pikirkan dari sekarang. Mungkin saat ini Anda belum mengandung dan melahirkan anak. Tapi bukan berarti Anda bisa bersantai-santai. Percayalah jika si buah hati sudah lahir, waktu akan terasa begitu cepat. Sang anak akan memasuki masa-masa playground, TK, SD, SMP, SMA, dan jenjang kuliah. Masa-masa ini tidak terasa datangnya, sama seperti Anda yang baru kemarin bersekolah dan kini telah menikah.

Tentunya Anda dan suami setuju bukan jika akan selalu mengupayakan pendidikan tertinggi untuk sang buah nanti? Siapa yang tak senag jika buah hati mereka memiliki masa depan cerah? Karena biaya pendidikan akan semakin tinggi, jangan lantas menjadikannya beban. Sebaliknya buatlah ini sebagai cambukan agar Anda dan suami rajin mengumpulkan dan mengelola uang untuk prioritas sang buah hati.

 

Memiliki anak memang tidak bisa tanpa biaya sama sekali. Namun alangkah baiknya, hal ini tidak membuat Anda dan suami ketakutan menghadapi masa depan berkeluarga. Bila perencanaan keuangan telah matang karena kerap dilatih dan dipraktekkan sejak dini, yakinlah upaya Anda tak akan sia-sia. Senyum manis pasti terkembang melihat sang buah hati nanti tumbuh baik dalam lindungan orang tua yang sangat mencintainya! Semoga bermanfaat!