You're Here: Home » Program Hamil » Rahasia Tetap Subur dengan Pembekuan Sel Telur

Rahasia Tetap Subur dengan Pembekuan Sel Telur

|    Program Hamil| Shares: 0

Ledisia.com – Hai, Ledis! Ketika seorang wanita mencapai umur dua puluhan, tak jarang muncul tekanan dari keluarga, kawan, atau lingkungan sekitar agar segera menemukan pasangan. Bila telah ditemukan pasangan, Anda didesak lagi agar segera menikah. Meski nampak mengganggu, desakan tersebut datang bukan tanpa alasan.

Usia dua puluhan adalah puncak kesuburan wanita. Berbeda dengan pria, kesuburan wanita berlangsung lebih singkat. Saat mencapai usia 35 saja, sel telur sudah dalam level kritis.

 

Dengan Membekukan Sel Telur, Kehamilan di Usia Tua Tak Perlu Diulur

Lalu, bagaimana jika sekarang belum memiliki pasangan dan tak tahu kapan waktunya mengandung? Apakah masa subur Anda hanya terbuang percuma? Atau bagaimana jika dokter mendiagnosis Anda infertil?

Tunggu dulu! Teknologi di bidang kedokteran kini sudah lebih maju. Jika memang problematika Anda mirip pada permasalahan di atas, Anda harus berkenalan dengan “Egg Freezing” atau pembekuan sel telur.

 

Pembekuan sel telur adalah cara agar kesuburan tidak kabur. Dengan bantuannya, wanita tua bisa hamil dengan telur muda.

Kesuburan tanpa diulur-ulur - via wordpress.com

Kesuburan tanpa diulur-ulur via wordpress.com

Pembekuan sel telur atau “Egg Freezing” adalah sebuah metode pengumpulan dan penyimpanan sel telur dalam “bank”. Telur yang dikumpulkan, disimpan dalam suhu yang dingin agar awet dan bisa dipakai di kemudian hari. Misalnya saja, dipakai saat Anda sudah tua atau ketika sudah tidak subur lagi. Dengan cara ini, Anda tetap bisa hamil dengan sel telur muda (yang mana dikenal subur) meskipun usia sudah tidak memungkinkan mencapai kesuburan maksimal.

Pembekuan sel telur merupakan teknologi reproduksi bantuan terbaru dan memberi peluang besar untuk hamil di usia tua. Sejak metode ini ditemukan pada tahun 1986, terdapat kurang lebih seribu hingga dua ribu bayi telah lahir berkat bantuannya.

 

Empat alasan ini membuat telur Anda harus dibekukan. Bukan sekedar meningkatkan peluang memiliki bayi, juga untuk kesehatan selama perawatan radiasi.

Pembekuan sel telur - via promum.ru

Pembekuan sel telur via promum.ru

Ada beberapa alasan rasional mengapa Anda sah-sah saja menggunakan metode ini.Pertama, pembekuan sel telur membuat Anda dapat memperluas kesempatan hamil. Jika saat ini Anda belum menikah atau belum siap hamil (karena masalah finansial, mengejar studi, atau belum memiliki pasangan) di usia dua atau tiga puluhan, kemungkinan ketidaksuburan bisa terjadi saat Anda sudah menikah atau baru siap hamil. Dengan adanya telur yang dibekukan tersebut, telur bisa dipakai lagi untuk merencanakan kehamilan pada usia 30, 40, atau 50-an.

Kedua, dengan membekukan sel telur, kesuburan Anda terlindungi selama perawatan medis tertentu. Banyak penderita kanker yang diwajibkan menjalani kemoterapi atau perawatan dengan radiasi. Padahal, konsekuensi dari perawatan tersebut mampu menghilangkan kesuburan Anda. Namun jika Anda memutuskan untuk mengambil dan membekukan sel telur sebelum kemoterapi, kesuburan Anda akan tetap terjaga. Selepas kemoterapi, sel tersebut bisa ditanamkan lagi pada uterus dan Anda pun bebas merencanakan kehamilan.

Ketiga, pembekuan sel telur berguna agar Anda tidak membuang embrio dari proses bayi tabung atau In Vitro Fertilisation (IVF). Ketika Anda dan suami melakukan bayi tabung, proses pembuahan dilakukan di laboratorium. Kemudian muncullah embrio dari pembuahan tersebut. Pada beberapa kasus bayi tabung, Anda bahkan bisa mendapatkan embrio ekstra dan diberi pilihan: menyimpan kembali atau membuang embrio sisanya. Jika pilihan pertama yang Anda nyatakan, maka Anda bisa hamil lagi di waktu yang diinginkan dengan embrio tersebut. Enak, bukan?

Keempat, semakin muda Anda menyimpan dan membekukan sel telur berarti itu semakin baik. Jika sudah tua nanti, Anda akan merasa beruntung karena masih mempunyai simpanan sel telur muda yang lebih berkualitas. Ini karena sel telur tua berpeluang memiliki kelainan kromosom jika dipakai untuk hamil.

 

Pengumpulan sel telur hampir sama dengan proses bayi tabung. Anda akan diberi obat kesuburan agar sel telur sebanyak-banyaknya ditampung.

Minum obat kesuburan - via jdfit.pl

Minum obat kesuburan via jdfit.pl

Pengumpulan atau “panen” sel telur sebenarnya hampir sama dengan langkah-langkah pengumpulan sel telur pada program bayi tabung. Untuk melakukannya, diperlukan waktu selama dua sampai empat minggu untuk tahap-tahap berikut:

  • Mendekati siklus menstruasi, Anda akan diberi obat kesuburan oleh dokter. Obat ini akan merangsang ovarium untuk memproduksi banyak sel telur dalam sekali waktu. Jika Anda tidak meminum obat ini, normalnya wanita hanya menghasilkan satu sel telur per bulannya.
  • Setelah pemberian obat kesuburan, dokter akan meminta Anda untuk check up setiap beberapa hari. Perkembangan ovarium akan ditinjau dengan bantuan alat USG dan tes kadar hormon dalam darah. Hasil dari keduanya akan membantu menentukan kapan sel telur bisa diambil dan dikumpulkan.
  • Ketika sel telur sudah dianggap matang, dokter akan mengambilnya lewat prosedur rawat jalan selama 30 menit. Anda akan dibius dan dokter segera menarik sel telur dengan jarum lewat dinding vagina. Dalam sekali pengumpulan, rata-rata wanita menghasilkan lima sampai dua puluh sel telur.
  • Anda bisa pulang setelah satu atau dua jam proses pembekuan sel telur. Pastikan diri Anda tetap tenang karena akan ada efek perut keram selama beberapa hari.

 

Proses pembekuan sel telur terbilang rumit. Namun semakin banyak sel telur yang disimpan, kehamilan tak akan lagi sulit.

Pembekuan sel telur - via newlife-ivf.gr

Pembekuan sel telur via newlife-ivf.gr

Setelah Anda memahami cara mengumpulkan atau “memanen” sel telur, kini saatnya mengetahui bagaimana sel telur bisa dibekukan. Meskipun prosesnya cukup rumit dan panjang, tapi percayalah! Semakin banyak sel telur yang disimpan, semakin bagus. Itu karena kesuburan tetap terjaga sampai setua mungkin rahim Anda bisa bekerja.

  • Setelah proses pengumpulan, sel telur segera dibekukan dalam alat penyimpanan khusus. Penyimpanan itu sendiri dapat dilakukan tanpa batas waktu. Semakin ia dibekukan, semakin baik pula kesempatan Anda memiliki sel telur yang bertahan melalui proses pembekuan, pencairan, pemupukan atau pembuahan, hingga dipindahkan ke rahim kembali.
  • Ketika Anda sudah siap hamil, sel telur dikeluarkan dari penyimpanan untuk dicairkan. Telur yang tetap bertahan hidup dan kualitasnya bagus setelah proses pencairan, akan digabungkan dengan sperma di laboratorium untuk dibuahi. Setelah pembuahan berhasil, embrio akan muncul dan bisa langsung ditanamkan pada rahim. Biasanya, embrio yang bisa ditanamkan sejumlah satu hingga empat embrio.
  • Untuk benar-benar memastikan kalau sel telur yang disimpan mencukupi stoknya, Anda bisa mengumpulkan sel telur lebih dari sekali proses. Wanita yang berusia 33 tahun, misalnya. Ia akan disarankan untuk menyimpan sebanyak 20 – 25 sel telur beku agar kesempatan hamil semakin besar. Kalau Anda lebih tua dari itu, otomatis sel telur yang dibekukan harus lebih banyak lagi. Ini karena stok telur yang dihasilkan oleh wanita berusia 35 tahun ke atas akan semakin sedikit sekali.

 

Bagaimana, Ledis? Sudah paham tentang metode pembekuan sel telur dan tertarik menjajalnya? Pastikan keputusan Anda membekukan sel telur didasari alasan kuat dan didukung oleh dokter, ya! Mintalah pula rujukan klinik terpercaya dari dokter. Sebab, sukses atau tidaknya sebuah klinik pun harus ditinjau dari testimoni para pasiennya. Selalu semangat, Ledis!