Kehamilan Palsu, Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Ledisia.com – Ledis, sudah pernah mendengar tentang kehamilan palsu? Banyak wanita yang merasakan mual dan lelah yang luar biasa, kemudian mengartikan itu sebagai pertanda kehamilan. Mereka telanjur senang dan memberitakan kabar gembira ke seluruh keluarga. Sayangnya, pertanda itu mendadak lenyap dan tak pernah muncul lagi. Inilah yang disebut dengan kehamilan palsu.
Yang lain lagi merasakan gejala kehamilan yang sangat nyata dan bertahan sangat lama. Atas dasar tersebut, mereka sangat yakin kalau kehamilan telah datang. Mereka melalui waktu selama 9 bulan bahkan lebih. Faktanya, tidak ada bayi yang menghuni rahim mereka.
Agar Kehamilan Palsu Tidak Menimpa, Tenangkan Pikiran Anda. Rasa Stres Bisa Hilang, Kesuburan Datang, dan Mendapat Momongan Tidak Akan Lama.
Wah, jangan sampai hal ini terjadi pada Anda ya! Untuk itu, Anda harus tahu apa dan sebab musabab terjadinya kehamilan palsu sehingga kasus-kasus serupa tidak menimpa Anda. Berikut ini adalah ringkasan tentang kehamilan palsu yang berhasil Ledisia himpun untuk Anda.
Kehamilan palsu dapat menyerupai gejala kehamilan yang nyata. Terhentinya menstruasi dan payudara yang membesar menjadi pertanda yang dapat dilihat oleh mata.
Pseudocyesis atau kehamilan palsu adalah fenomena yang saat ini sudah sangat jarang terjadi. Penderita gejala ini akan mendapati dirinya berhenti menstruasi di masa yang seharusnya. Selain itu, ia juga memiliki perut buncit layaknya ibu hamil. Sayangnya buncit di sini bukan karena bayi yang hidup di dalamnya, melainkan karena adanya sekumpulan gas yang berdiam dalam perut.
Menurut Norman Duerbeck (dokter kandungan beresiko tinggi pada Sharp Mary Birch Hospital, San Diego), kehamilan palsu juga bisa ditandai dengan kenaikan level hormon dan payudara yang membesar (bahkan dapat melepaskan kolostrum). Yang lainnya lagi, mengalami komplikasi kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan. Salah satunya, preeklampsia (sindrom tekanan darah tinggi yang biasa terjadi pada ibu hamil). Kontraksi pun bisa terjadi kalau kehamilan palsu datang.
Kehamilan palsu bisa disebabkan karena tak stabilnya kondisi mental. Misalnya, trauma atas keguguran yang berulang dan kematian pasangan di masa lampau.
Dalam beberapa kasus, kondisi kesehatan mental dan fisik dapat menyebabkan kehamilan palsu. Mungkin kedengarannya aneh, apalagi jika kondisi tersebut tidak ada sangkut pautnya langsung dengan kerja organ reproduksi. Tapi, beberapa kasus telah membuktikan demikian. Contohnya, tumor ovarium dan depresi berat yang sanggup meningkatkan kadar hormon dan menyebabkan periode bulanan terhenti.
Beberapa kasus lainnya lagi, menunjukkan kalau penyebab kehamilan palsu begitu psikosomatik. Psikosomatik adalah penyakit fisik yang dapat disebabkan oleh adanya gangguan-gangguan psikis. Dalam hal ini, keadaan mental juga dapat mempengaruhi hadirnya kehamilan palsu. Misalnya, seorang wanita ingin sekali hamil sehingga otaknya menciptakan perubahan pada tubuh. Sayangnya, keinginan tersebut didasari oleh trauma akan keguguran yang telah berulang kali datang atau karena kematian pasangan. Keadaan ini membuat wanita sulit menerima kenyataan kalau kehamilan tidaklah nyata.
Untuk menghindari kehamilan palsu, pikiran tenang adalah kuncinya. Buatlah pikiran santai, maka tubuh pun akan mencapai tingkat terbaik kesuburannya.
Dari kasus kehamilan palsu, kita dapat mempelajari bahwa tubuh dan pikiran terhubung sangat kuat. Hubungan keduanya berbanding lurus. Jika otak kita selalu berpikiran positif, maka tubuh pun akan menerima sugesti positifnya juga. Maka, selalu berpikiran tenang dan positiflah selama merencanakan kehamilan. Buat tubuh Anda rileks sehingga Anda pun dapat menikmati setiap proses perencanaan kehamilan. Maka, kesuburan terbaik untuk kehamilan tidak akan pergi menjauh.
Dengan pikiran positif dan tenang, percayalah kehamilan tinggal satu langkah lagi! Semangat, ya!