Ini Dia Untung dan Rugi hamil di Usia 40!
Ledisia.com – Setiap pasangan suami istri di dunia berhak memutuskan apapun yang sesuai kondisi mereka. Tak terkecuali dengan pilihan memiliki anak. Mereka bebas memilih untuk tidak memiliki anak satu pun atau mau memiliki anak di usia tertentu. Untuk yang terakhir, sah-sah saja memiliki anak di usia 40 tahun.
Meski hamil pada usia tersebut mengandung banyak pro dan kontra, pilihan tetap ada di tangan Anda yang memilikinya. Memang, di usia tersebut tingkat kesuburan akan menurun drastis. Resiko pun banyak sekali. Tapi ternyata, ada saja kok yang bisa hamil baik secara alami atau dengan bantuan medis.
Untuk Anda yang Hamil di Usia 40: Pertimbangkan Plus Minus Ini Agar Tidak Merugi
Bagi Anda yang ingin gambaran lengkap tentang kehamilan di usia empat puluhan, berikut ini untung dan ruginya hamil di usia 40 dari berbagai sudut.
Di usia empat puluhan, Anda lebih berpengalaman soal kehidupan. Mengurus anak pun tak akan kesulitan
Anda sudah jago – cocukistiyorum.com
Sebelum hamil dan memiliki anak, Anda telah banyak belajar dari lingkungan sekitar tentang pengasuhan anak. Anda belajar dari nasehat ibu atau ibu mertua. Anda juga bisa belajar dari saudara, sepupu, dan teman yang sudah lebih dahulu memiliki bayi. Bahkan, banyak media dan lembaga kursus yang secara spesifik memberi pelatihan tentang mengasuh bayi. Mungkin, Anda salah satu yang pernah mengikutinya?
Anda akan lebih bijaksana dan sabar dalam mengambil keputusan, termasuk soal pengasuhan.
Bijak mengasuh anak – via portlandtribune.com
Saat muda, Anda cenderung lebih mudah panik dalam membuat keputusan. Keputusan yang dibuat kerapkali berujung pada salah strategi atau tidak sesuai hasil. Seiring dengan bertambahnya usia, Anda mungkin akan kehabisan energi sehingga memilih memutuskan segala sesuatu dengan lebih waspada, dan perhitungan.
Anda tidak akan lagi berpikir untuk kepentingan sesaat dan untuk kepentingan diri sendiri saja. Sebaliknya, segala macam keputusan kini dipikirkan apakah itu akan berdampak pada si anak atau tidak. Apakah keputusan itu punya manfaat jangka panjang dan tidak merugikan si kecil. Anda akan berpikir seperti itu pada setiap permasalahan, termasuk soal pola pengasuhan Anak.
Finansial tak jadi soal. Tabungan Anda cukup terisi untuk kebutuhan anak yang datang dan pergi
Finansial aman – via pinimg.com
Anda sudah menghabiskan usia dua puluhan hingga saat ini untuk bekerja keras. Tentunya, Anda juga telah menyiapkan perencanaan keuangan yang mumpuni untuk masa depan bukan? Investasi berupa tabungan, deposito, atau memiliki usaha sampingan misalnya. Jika perencanaan keuangan yang tepat sudah dilakukan, nominal dana yang Anda inginkan tak akan ragu terus-menerus menambah jumlah saldo. Kalau sudah begini, bukankah setiap dana yang diperlukan untuk pembiayaan anak tidak akan berat lagi?
Buah hati akan fokus Anda urusi ketimbang melakukan hal-hal tanpa urgensi
Semua demi anak – via babytact.com
Seiring usia yang menua, pemikiran Anda juga matang. Anda tahu mana yang tanggung jawab dan mana yang kurang penting. Anda akan fokus sekali mengurus anak di usia ini karena merasa memang inilah tanggung jawab Anda. Anda tak mau mencari-cari kegiatan kurang penting, selain memperhatikan dan memberikan si kecil kasih sayang yang cukup. Terlebih lagi usia Anda sudah tak muda. Anda bisa saja berpikir, tidak tahu kapan Tuhan akan memanggil Anda. Maka, inilah waktunya untuk mencurahkan segenap waktu untuk si kecil.
Usia empat puluhan juga membuat Anda semakin sadar akan bahaya gaya hidup yang kurang sehat. Sebut saja merokok, pesta dengan minum alkohol, hingga mencandu narkoba. Mayoritas orang akan menghindari itu semua di usia ini karena tubuh mulai tak kuat lagi menahan efek buruknya.
Sayangnya, di usia 40 jumlah sel telur akan sangat menurun jumlahnya
Hasilnya selalu negatif – via cugetliber.ro
Seperti kita ketahui, puncak kesuburan wanita ada pada usia dua puluhan. Memasuki usia tiga puluhan, kadar kesuburannya semakin menurun dan menjadi semakin kritis lagi di usia tiga puluh lima tahun. Memang Anda masih bisa hamil pada usia empat puluh. Tapi semua itu tergantung pula pada kondisi organ reproduksi Anda. Selain kesempatannya kecil, memasuki usia 43 tahun kesuburan nampaknya semacam kemustahilan yang akan ditemui.
Jika Anda tidak bisa hamil juga setelah berhubungan seksual setidaknya dua sampai tiga kali dalam seminggu, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter atau spesialis. Kemungkinan Anda akan diperiksa dan mendapat perawatan kesuburan. Bagi yang baru berumur awal empat puluhan, Anda bisa berpeluang hamil sebesar 25%. Tapi bagi yang berusia 43 tahun, hanya ada kesempatan 10% dan 1,6% untuk yang berusia 44 tahun.
Jika telah diperoleh kehamilan, Anda mulai merasa ada resiko yang akan berdatangan
Anak dengan down syndrome – via mivmeste.in.ua
Pada usia empat puluh Anda bisa mendapatkan kehamilan yang beresiko. Sebab kehamilan di usia ini pun akan menghadirkan macam-macam resiko yang fatal. Beruntunglah bagi Anda-Anda yang sempat melalui kehamilan usia empat puluhan dengan kelahiran bayi yang sehat dan sempurna.
Kehamilan di usia empat puluh beresiko karena sel telur Anda yang turut menua, dapat mengakibatkan permasalahan pada kromosom. Di samping itu, resiko keguguran dan kecacatan juga lebih besar. Bagi yang memiliki komplikasi tertentu (tekanan darah tinggi dan diabetes), janin Anda pun menjadi lebih sensitif. Seakan tidak cukup, ada resiko bayi lahir prematur atau lahir di bawah berat badan bayi yang normal.
Menurut data pada laman babycenter.com, wanita berusia empat puluh tahun berpeluang mengalami keguguran sebesar 24%. Sedangkan mereka yang berusia 43 tahun, berpeluang sebesar 38%, ketika berusia 44 tahun meningkat menjadi 54%.
Sperma pasangan Anda juga dipastikan menua dan kualitasnya kurang prima
Sperma menua seiring tuanya suami Anda – via pinimg.com
Pria mungkin menghasilkan sperma sepanjang hidup dan tidak akan berhenti produksinya seperti halnya sel telur pada wanita. Tapi percayalah jika kualitas sel sperma pria juga bisa menurun kualitasnya seiring usia, seperti sel telur wanita. Menurunnya kualitas tersebut bisa dilihat dari penurunan volume sperma, motilitas (kecepatan sperma berenang menuju ovarium), dan bentuk sperma (yang bisa mempengaruhi pergerakan sperma).
Jika terjadi pembuahan sel telur yang melibatkan sperma yang menua tersebut, resiko-resiko kelahiran anak dengan gejala down syndrome, autis, skizofrenia, cacat, dan kelainan genetik lainnya bisa saja terjadi.
Tabungan Anda mungkin banyak. Tapi, Anda tetap harus bekerja agar si kecil hidup layak
Sama saja, tetap bekerja – via mom.me
Mungkin saat ini tabungan Anda sudah menumpuk di Bank. Tapi, Anda baru saja melahirkan anak. Sekarang, ia masih kecil. Ke depannya, si anak akan tumbuh dan memerlukan biaya pendidikan hingga ke tingkat tertinggi. Jika dia melangkah ke bangku SMP atau SMA, apakah Anda masih bisa bekerja? Apakah tabungan Anda masih mencukupi untuk biaya pendidikan si anak kelak?
Pikirkan pula bahwa dari tahun ke tahun, biaya kebutuhan hidup akan selalu naik. Seiring kecanggihan teknologi, jenis kebutuhan seseorang pun akan semakin banyak dan beragam. Apakah Anda dapat mengantisipasi ini nanti?
Jika Anda terpaksa menjadi orang tua tunggal, bukankah Anda harus bekerja lagi secara total?
Bekerja sekaligus mengasuh bayi – via businessnewsdaily.com
Manusia bisa saja meninggal hari ini atau esok karena terserang penyakit atau musibah. Bayangkan jika pasangan/suami Anda tiba-tiba tiada. Sedangkan Anda sudah lama tak bekerja karena fokus mengurus anak. Satu-satunya jalan yang bisa dilakukan adalah Anda kembali bekerja. Tak peduli apakah CV Anda sudah sangat lama vakum dari pengalaman kerja, Anda tetap harus berusaha mencari nafkah demi kesejahteraan anak dan Anda sendiri. Apakah ini sudah terpikirkan dalam benak Anda?
Jika pilihan Anda dan suami sudah bulat untuk hamil pada usia empat puluhan, maka rajinlah berhubungan seksual setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu. Jika tidak membuahkan hasil, datangilah dokter spesialis kesuburan. Mendatangi spesialis juga wajib hukumnya untuk wanita yang siklusnya tidak rutin dan sulit ovulasi, serta untuk pria yang spermanya bermasalah.
Jika dari hasil pemeriksaan, dokter mengatakan Anda sehat, kemungkinan besar memang kesuburan Anda telah menurun atau hilang. Dokter akan memberikan opsi lain untuk permasalah ini.
Ingin hamil di usia berapa pun, pasti akan selalu ada untung dan ruginya. Namun, semua itu kembali pada pilihan dan niat Anda beserta suami. Jika memang Anda ingin memiliki kehamilan di usia empat puluhan, pahamilah resiko dengan sungguh-sungguh. Lantas, lakukan persiapan untuk kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Selamat mencoba!