You're Here: Home » Diet » 7 Mitos Tentang Diet yang Tak Perlu Dipercaya

7 Mitos Tentang Diet yang Tak Perlu Dipercaya

|    Diet| Shares: 0

Ledisia.com – Ada banyak sekali informasi yang beredar tentang diet dan menurunkan berat badan, baik itu lewat internet maupun dari mulut ke mulut. Tapi, selain informasi yang akurat, berbagai mitos tentang diet juga tersebar dengan mudahnya, lho.

Makanya, kamu gak boleh begitu aja percaya pada apa yang kamu dengar, Ledis. Sebab, mitos-mitos tentang diet ini bisa menyesatkan. Alih-alih membuat dietmu sukses, hasilnya bisa-bisa jauh dari harapanmu.

 

Dari Sejumlah Informasi Tentang Diet yang Beredar Dengan Leluasa. Inilah Mitos-Mitos Keliru yang Sebaiknya Gak Perlu Kamu Percaya!

Nah, biar kamu gak kebingungan, simak dulu beberapa mitos paling umum tentang diet dan menurunkan berat badan berikut ini!

 

1. Semua “kalori” dianggap setara. Padahal, sumber kalori yang kamu konsumsi memiliki efek yang berbeda-beda.

Tak semua kalori diciptakan setara via www.evoke.ie

Tak semua kalori diciptakan setara via www.evoke.ie

Kalori adalah satuan energi. Setiap hari tubuh kita membakar kalori berdasarkan sejumlah faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan, genetik, serta tingkat aktivitas. Banyak yang mengira bahwa setiap sumber kalori memberikan efek yang sama bagi tubuh.

Padahal, tiap makanan akan melalui proses metabolik yang berbeda dan bisa memberikan efek yang lain pula terhadap rasa lapar dan hormon yang mempengaruhi berat badan. Sebagai contoh, protein bisa membantu meningkatkan metabolisme, mengurangi nafsu makan, sekaligus mengoptimalkan fungsi hormon pengatur berat badan bila dibandingkan lemak dan karbohidrat.

 

2. Menurunkan berat badan disangka sebagai suatu proses linear. Padahal, berat badanmu selalu mengalami fluktuasi dengan proses yang tak instan.

Menurunkan berat badan bukan proses linear via www.medicojournal.com

Menurunkan berat badan bukan proses linear via www.medicojournal.com

Banyak yang menganggap bahwa menurunkan berat badan merupakan proses yang linear. Padahal, nyatanya tidak demikian, sebab kadang berat badanmu bisa naik atau turun, bahkan ketika diet.

Umumnya, hal ini terjadi karena tubuhmu membawa makanan pada sistem pencernaan maupun menahan air lebih banyak di dalam tubuh. Ini merupakan hal yang normal kok, jadi tak perlu terlalu dipikirkan,

 

3. Bila menduga bahwa karbohidrat adalah pemicu kegemukan, kamu keliru. Ada sejumlah faktor yang menjadi penentu.

Karbohidrat tak cipitakan setara via therapybeyondthecouch.com

Karbohidrat tak cipitakan setara via therapybeyondthecouch.com

Diet rendah karbohidrat memang terbukti dapat membantu menurunkan berat badan. Tapi, bukan berarti karbohidrat adalah satu-satunya biang kerok kegemukan.

Faktanya, karbohidrat olahanlah—seperti serealia yang melalui proses permunian dan gula—yang jelas berhubungan dengan kenaikan berat badan. Sebaliknya, makanan utuh adalah sumber karbohidrat yang sehat.

 

4. Lemak juga dikira menyebabkan kegemukan. Padahal, lemak bukanlah satu-satunya faktor yang menimbulkan kenaikan berat badan.

Alpukat mengandung lemak sehat via bostonmagazine.com

Lemak tak selalu bikin gemuk via bostonmagazine.com

Lemak tubuh adalah yang lemak yang disimpan tubuh sebagai cadangan makanan. Memang logis bila menganggap bahwa mengkonsumsi lemak bisa membuat tubuhmu menyimpan lemak lebih banyak juga. Tapi, mekanismenya ternyata tak sesederhana itu.

Selama asupan kalorimu tetap terjaga, mengkonsumsi lemak takkan menambah jumlah cadangan lemak di tubuhmu. Apalagi, lemak baik justru dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya.

Bila kamu mengkonsumsi banyak lemak berbarengan dengan diet tinggi karbo dan tinggi kalori, kamu jelas bisa tambah gemuk. Tapi, kamu tak bisa sepenuhnya menyalahkan lemak sebagai satu-satunya faktuor yang bikin kegemukan.

 

5. Demi tubuh yang lebih langsing, sarapan dianggap perlu. Tapi, faktanya ternyata tak sesederhana itu.

Sarapan bukan faktor penentu dietmu via loseweightbasic.com

Sarapan bukan faktor penentu dietmu via loseweightbasic.com

Memang, sejumlah studi menemukan bahwa mereka yang tidak sarapan cenderung memiliki berat badan lebih dibandingkan dengan mereka yang sarapan. Tapi, ini mungkin disebabkan karena mereka yang sarapan juga mempunyai kebiasaan sehat lainnya.

Pada suatu percobaan, peneliti tak menemukan efek pada berat badan terhadap mereka yang sarapan maupun yang tidak sarapan. Jadi, sarapanlah bila kamu ingin, tapi tak sarapan juga bukan berarti bikin kamu jadi gemuk, lho.

 

6. Beranggapan bahwa gemuk itu tak sehat dan mereka yang bertubuh kurus itu sehat sangatlah kurang tepat.

Gemuk tak melulu tak sehat via medvesti.com

Gemuk tak melulu tak sehat via medvesti.com

Memang benar jika obesitas berhubungan dengan meningkatnya risiko beberapa penyakit kronis seperti penyakit jantung, dibetes, dan kanker. Tapi, mereka yang gemuk tak melulu penyakitan, lho. Masih banyak orang gemuk yang sehat secara metabolik. Sebaliknya, banyak juga orang bertubuh kurus yang mengalami penyakit kronis yang serupa.

Hal yang perlu diperhatikan sebenarnya adalah di mana lemak itu terkumpul. Bila lemak berkumpul di sekitar pinggang, inilah yang berbahaya dan bisa menimbulkan sejumlah penyakit metabolik. Tapi, bila lemak umumnya berada di bawah kulit, ini lebih ke masalah kosmetik aja.

 

7. Makanan “diet” dikira dapat membantu menurunkan berat badan dan membuatmu lebih sehat. Hindari mempercayai ini terlalu cepat.

Jangan tertipu label sehat pada makanan via globalnews.ca

Jangan tertipu label sehat pada makanan via globalnews.ca

Banyak makanan yang dipasarkan dengan label “rendah-lemak”, “bebas-lemak”, “gluten-free“, sampai minuman “vitamin water“. Kamu tak boleh langsung percaya dengan strategi marketing ini, karena tak jarang mereka justru menyesatkan. Bukannya sehat, kamu justru bisa makin gemuk karena kalori yang tinggi.

Cek dulu kandungan gizi yang terdapat di labelnya, terutama kadar gula dan lemaknya. Minuman yang tampak sehat dengan label “vitamin water” bisa saja mengandung gula tambahan yang gak kira-kira banyaknya. Makanan yang berlabel “bebas-lemak” juga umumnya mengandung gula tambahan agar rasanya tetap enak.

 

Kamu jelas tak boleh mempercayai begitu saja semua informasi tentang diet yang beredar, Ledis.. Pastikan kamu menjadi pelaku diet yang cerdas dengann melakukan cek dan ricek terhadap informasi yang ada. Semoga bermanfaat!

Tips: Turun 3-5Kg Dalam Sebulan Tanpa Olahraga Secara Alami. Seluruh tips yang akan Anda terima merupakan rekomendasi pakar kesehatan, dr. Boyke Dian Nugraha..
Apakah anda siap membaca informasi ini?