Lacak Tanda-Tanda Endometriosis Agar Kehamilan Anda Tidak Sia-Sia
Ledisia.com – Hai, Ledis! Sudah pernahkah Anda mendengar istilah endometriosis? Istilah ini kerap dikait-kaitkan dengan masalah kesuburan. Konon katanya, banyak penderita endometriosis mengalami gejala-gejala yang sangat tidak mengenakkan sebelum akhirnya kesulitan hamil.
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium yang harusnya ada dalam uterus, malah tumbuh keluar dari rahim. Kondisi ini dapat mempengaruhi ovarium, tuba falopi, usus, rektum, atau kandung kemih. Akibatnya kista, lesi, dan jaringan parut pun akan berkembang dan menyebabkan daerah di sekitarnya menebal. Dari gambaran tersebut, wajar saja bukan jika penyakit ini bisa membuat penderitanya mengalami kesulitan hamil?
Agar Rencana Kehamilan Tidak Sia-Sia, Kenalilah Penyebab dan Tanda-Tanda Endometriosis! Kesehatan Calon Ibu Lebih Terjaga dan Memiliki Momongan Bukan Sekedar Impian Saja
Agar kondisi ini tidak menimpa Anda, yuk kita berkenalan lebih jauh dengan endometriosis! Kalau penyebab dan tanda-tandanya bisa Anda kenali dari sekarang, niscaya tindakan preventif yang lebih cepat bisa dilakukan agar kesehatan Anda tak terganggu dan kehamilan Anda tidak sia-sia!
Endometriosis bisa datang secara tiba-tiba. Beberapa wanita tak pernah menyadari gejalanya dan secara mendadak sulit hamil karena kesuburannya terganggu begitu saja.
Beberapa wanita yang mengidap endometriosis diketahui merasakan sedikit gejalanya. Bahkan ada yang tidak merasakan gejalanya sama sekali. Yang lainnya lagi merasa sakit pada hari-hari menjelang periode, ketika menstruasi, atau saat berhubungan seksual.
Meskipun begitu, gejalanya tersebut tidak boleh diremehkan sama sekali. Sebuah penelitian yang terangkum dalam laman babycenter.com mengatakan sebanyak 10% wanita di Amerika Serikat terkena endometriosis. 25% wanita berendometriosis tersebut bahkan bermasalah pada kesuburannya, sehingga kehamilan terasa sulit terpenuhi.
Endometriosis bisa terjadi karena kelainan jaringan endometrial. Di sisi lain, penyakit ini juga disebabkan oleh imunitas tubuh yang berkurang serta sisa jaringan embrio yang tertinggal.
Sejauh ini, belum ada yang tahu pasti penyebab penyakit ini. Namun beberapa peneliti dan ahli setidaknya memiliki tiga teori mengapa endometriosis bisa menimpa wanita. Teori pertama mengatakan pada kondisi normal, jaringan endometrial selalu terpisah dari tubuh selama periode berlangsung. Tubuh punya sistemnya sendiri untuk mengusir jaringan tersebut lewat serviks dan vagina, meskipun jaringan itu bisa mengalir lagi lewat tuba falopi. Kadang-kadang, jaringan ini malah bermigrasi ke daerah sekitar perut. Keberadaan jaringan endometrial ini sebenarnya bukanlah masalah. Tapi pada beberapa kasus, jaringan ini tertanam di luar rahim dan menyebabkan endometriosis yang cukup mengganggu untuk perencanaan kehamilan.
Teori kedua mengatakan kalau sistem imunitas turut terlibat dalam kasus endometriosis. Kalau sistem imunitas Anda masih normal, jaringan endometrial yang abnormal akan dirusak olehnya sebelum menempel di luar rahim. Tapi jika sistem kekebalan tubuh ini tidak mampu menyingkirkan jaringan yang salah, maka jaringan tersebut menempel di luar rahim. Terjadilah endometriosis.
Sedangkan teori penyebab endometriosis yang ketiga berkaitan dengan embrio. Endometriosis dapat berkembang dari adanya sisa-sisa jaringan embrio wanita itu sendiri.
Tanda-tanda endometriosis berikut ini perlu Anda ingat-ingat. Mulai dari rasa sakit sebelum menstruasi hingga sembelit.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, beberapa wanita seringkali tidak menemukan tanda-tanda kehadiran endometriosis. Sebagian lagi merasakan salah satu atau lebih gejala-gejalanya. Gejala yang dirasakan pun beragam, mulai dari yang ringan hingga yang parah. Sebut saja rasa sakit sebelum menstruasi datang dan disertai panggul, punggung yang nyeri.
Belum lagi dengan perdarahan yang berat selama periode. Ada juga rasa nyeri saat buang air, diare, atau sembelit selama periode. Frekuensi Anda buang air kecil juga meningkat, diiringi sakit saat berhubungan seksual.
Bila gejala tadi terjadi, segeralah lakukan pelacakan. Hasil pelacakan ini dapat Anda sampaikan pada dokter untuk segera dikonsultasikan.
Jika Anda punya beberapa tanda endometriosis, lacaklah gejala yang Anda rasakan setiap hari. Lakukan pelacakan ini selama sebulan. Jika perlu, masukkan pula keterangannya pada grafik lendir serviks dan suhu basal. Catat problem mana saja yang Anda alami dan apa efeknya pada aktivitas Anda.
Setelah pencatatan tersebut lengkap, bergegaslah ke dokter spesialis kesuburan. Dari pencatatan Anda, dokter akan menganalisis permasalahan Anda. Bahkan jika diperlukan, dokter akan memeriksa rahim Anda dengan USG dan melanjutkannya dengan prosedur rawat jalan bernama laparoskopi.
Bila Ledis tidak mengulur-ulur waktu untuk bertemu dengan dokter, percayalah kasus endometriosis dapat ditangani sejak dini. Usia subur Anda pun tidak akan terlewatkan begitu saja! Tetap semangat, ya Ledis!