5 Jenis Infeksi Menular Seksual yang Harus Anda Cegah Sebelum Terlambat!
Ledisia.com – Hai, Ledis! Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, infeksi menular seksual merupakan salah satu riwayat yang dapat mengganggu kadar kesuburan Anda dan suami. Beberapa jenis infeksi menular seksual bahkan dikenal dapat menyebabkan masalah pada tuba falopi dan radang panggul.
Sangat penting bagi wanita mengenali macam-macam dan gejala-gejala infeksi menular seksual. Sebab, beberapa jenis infeksi menular seksual bisa hadir tanpa tanda-tanda yang spesifik. Jangan sampai Anda tidak menyadarinya karena kesuburan Anda bisa jadi taruhannya.
Sebelum Terlambat Menyadari, Kenalilah Kelima Jenis Infeksi Menular Seksual Ini. Niscaya, Rencana Kehamilan Jadi Tak Sia-Sia dan Kesuburan Anda Tetap Prima.
Lalu, apa saja sih jenis-jenis infeksi menular seksual yang selama ini sering menimpa wanita? Bagaimana gejala dan pengobatannya? Untuk menjawabnya, yuk kita simak 5 jenis infeksi menular seksual menurut Centers for Disease Control Control and Prevention, The American Congress of Obstetricians and Gynecologists, dan American Social Health Association berikut ini!
1. Human papillomavirus masih menjadi momok hingga kini. Virus yang diikuti gejala kutil ini dapat menimbulkan kanker serviks sehingga harus cepat diatasi.
Human papillomavirus (HPV) belakangan ini memang sering disorot media. Menurut studi, virus ini dapat menginfeksi 6 juta orang setiap tahunnya lewat kontak kulit ke kulit selama seks vaginal, oral, atau anal. Gejala yang bisa diamati adalah adanya kutil pada kelamin atau tenggorokan. Namun, sebagian besar penderitanya tidak merasakan gejala apapun.
Jika Anda memeriksakan gejalanya, dokter akan melakukan swab serviks (pengumpulan cairan vagina untuk mengetahui keberadaan virus dan potensi lain seperti bengkak, nyeri, atau perdarahan) selama pemeriksaan pap smear. Pengobatan infeksi menular ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun 90% wanita dapat sembuh setelah dua tahun.
Tingkat waspada infeksi HPV ini beragam, mulai dari rendah hingga tinggi. Meskipun begitu, jangan pernah meremehkan penyakit ini. Bila tak segera ditangani, penyakit kanker serviks dapat melanda dan mengancam rencana kehamilan Anda.
2. Ada pula infeksi menular seksual yang bernama trikomoniasis. Karena dapat membahayakan ibu hamil, solusi terbaik adalah mencari bantuan medis.
Trikomoniasis barangkali masih asing di telinga Anda. Infeksi menular seksual ini menyebar lewat parasit yang menjangkiti wanita melalui cairan tubuh atau kontak antarkulit melalui seks vaginal, oral, dan anal. Gejalanya meliputi gatal-gatal pada organ genital, terasa seperti terbakar, bahkan perlukaan. Saat dibawa untuk berhubungan seksual atau buang air kecil, Anda akan menemui cairan serupa keputihan dengan bau tak sedap.
Dokter akan melakukan pemeriksaan mikroskopik ketika Anda memeriksakan infeksi ini. Pemeriksaan ini akan menguji cairan vagina Anda tadi. Jika Anda positif mengidap trikomoniasis, dokter mengobati dengan antibiotik untuk infeksi yang kadar bahayanya rendah hingga sedang ini. Gangguan ini biasanya berlaku sementara bagi sebagian orang. Tapi jika dibiarkan saja, bisa sangat berbahaya untuk ibu hamil.
3. Gonorrhea adalah infeksi menular seksual yang dikaitkan dengan radang panggul dan masalah tuba falopi. Karenanya, kemandulan mungkin terjadi kalau gonorrhea tidak langsung dikenali dan diantisipasi.
Gonorrhea sering dihubung-hubungkan dengan penyakit radang panggul dan permasalahan tuba falopi wanita. Infeksi menular seksual ini menyebar via cairan tubuh melalu seks vaginal, oral, ataupun anal. Sampai sekarang, vaksin gonorrhea masih belum ditemukan.
Gejala yang sering dikeluhkan pengidapnya adalah rasa nyeri, adanya cairan putih yang keluar dari vagina, dan munculnya darah di antara periode menstruasi. Dengan memeriksakannya pada dokter, Anda akan menjalani swab serviks ata tes urin. Lantas, infeksi ini bisa diobati dengan antibiotik sesuai kadar resistensi infeksi Anda.
Sebenarnya, tingkat waspada infeksi ini terbilang rendah. Namun kalau tidak ditangani, kesuburan Anda akan terganggu dan kemandulan adalah keniscayaan yang bisa terjadi.
4. Chlamydia juga berkadar waspada rendah. Tapi bila tak kunjung ditangani, sulit hamil dan masalah kesuburan lainnya bisa mengintai anda.
Infeksi menular seksual yang disebabkan karena bakteri ini juga menyebar lewat cairan tubuh pada hubungan seksual vaginal, oral, atau anal. Gejalanya ditandai dengan keluarnya cairan keputihan, nyeri saat hubungan seksual dilakukan, dan keluarnya darah lewat vagina di antara periode menstruasi. Namun, mayoritas pengidapnya tidak merasakan gejala apapun. Inilah yang perlu Anda waspadai.
Pemeriksaan penyakit yang mampu mengakibatkan radang panggul dan gangguan tuba falopi ini, menggunakan swab serviks yang sederhana. Sedangkan pengobatannya bisa disembuhkan dengan antibiotik. Walau kadar awasnya rendah, tak jauh berbeda seperti gonorrhea, chlamydia pun bisa berujung pada masalah kesuburan.
5. Kalau istilah herpes, pasti Anda sudah mengetahui. Infeksi menular seksual ini bersifat kronis, berulang-ulang, dan bisa seumur hidup menjangkiti.
Menurut penelitian, herpes menyerang satu dari enam orang wanita. Penyebarannya melalui virus dan menjangkiti lewat kontak kulit selama berhubungan seksual secara vaginal, oral, maupun anal. Jika ada luka yang ditemui di organ intim, mulut, atau bibir, inilah salah satu gejalanya. Gejala lainnya lagi mirip seperti flu, yakni demam dan bengkaknya kelanjar.
Pemeriksaan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit ini meliputi inspeksi visual, pemeriksaan kultur virus, atau tes darah. Perlu Anda ketahui kalau pengobatan herpes yang tersedia tidak dapat membunuh virusnya dengan tuntas. Ini karena virus herpes bersifat kronis, berulang-ulang, dan sangat dipengaruhi daya tahan tubuh. Obatnya sendiri harus diberikan saat penyakit ini sedang aktif. Tapi, tenangkan diri Anda. Herpes memang bisa menjangkiti seumur hidup tapi ia semakin jarang kambuh seiring waktu.
Pemeriksaan pada dokter yang ahli dan terpercaya adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi menular seksual. Sembuh dari infeksi menular seksual pun bukan berarti tak akan terjangkit lagi. Ia bisa sesekali datang lagi karena beragam faktor. Oleh karena itu, segeralah kunjungi dokter Anda. Mintalah pengecekan akan infeksi menular seksual seperti papsmear, misalnya. Bila ini dilakukan sebelum terlambat, percayalah kehamilan yang sehat dan lahirnya bayi yang manis, bukan lagi imajinasi untuk Anda, Ledis!