Benarkah Melewatkan Sarapan Itu Bikin Gemuk? Ini Faktanya!
Ledisia.com – Sarapan dianggap sebagai santapan paling penting dalam harimu. Konon, selain sehat, sarapan juga diklaim dapat membantumu menurunkan berat badan, Ledis. Sebaliknya, gak sarapan kabarnya bisa meningkatkan risiko kegemukan.
Itulah mitos yang dipercaya masyarakat. Bahkan, sejumlah pedoman gizi yang resmi juga menyarankanmu untuk sarapan setiap hari. Tapi, benarkah sarapan jadi penentu naik turunnya berat badanmu?
Benarkah Gak Sarapan Bisa Membuatmu Makin Gemuk? Sebelum Kamu Mengambil Kesimpulan Lebih Lanjut, Simak Fakta-Fakta Berikut!
Nah, sejumlah riset yang berkualitas mulai mempertanyakan hal ini dan berusaha mengungkapkan fakta-fakta di baliknya. Yuk, perkaya pengetahuan kita tentang sarapan!
Mereka yang sarapan cenderung lebih langsing dan sehat. Tapi, itu karena mereka punya gaya hidup yang sehat pula.
Mereka yang sarapan cenderung punya gaya hidup lebih sehat via thoughtcatalog.com
Banyak studi yang menyatakan bahwa mereka yang terbiasa sarapan cenderung lebih sehat. Umumnya, mereka jarang mengalami kegemukan atau obesitas serta memiliki risiko yang lebih rendah terhadap sejumlah penyakit kronis. Karena alasan inilah, banyak ahli yang menganggap bahwa sarapan itu baik.
Padahal, studi yang dilakukan adalah studi observasional yang tidak menjelaskan sebab-akibat, lho. Dengan kata lain, tidak dibuktikan apakah sarapan yang menyebabkan mereka menjadi lebih sehat atau bukan.
Kemungkinan, ini disebabkan karena mereka yang terbiasa sarapan juga mengadopsi gaya hidup sehat lainnya, seperti pola makan yang sehat dan olahraga. Jadi sarapan bukanlah satu-satunya faktor yang membuatmu lebih sehat.
Katanya, sarapan dapat meningkatkan metabolisme. Sayangnya, hal ini hanyalah mitos belaka.
Sarapan gak meningkatkan metabolismemu via www.huffingtonpost.ca
Beberapa orang mengklaim bahwa sarapan sanggup mendorong metabolisme tubuhmu, tapi ini cuma mitos aja, kok. Mereka mengacu pada efek termik makanan (thermic effect of food) yaitu peningkatan pembakaran kalori yang muncul seusai makan.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan jumlah kalori yang dibakar selama 24 jam antara mereka yang sarapan dan yang tidak sarapan. Hal yang berpengaruh pada metabolisme adalah jumlah makanan yang dikonsumsi sepanjang hari. Makannya kapan atau seberapa sering tidaklah menimbulkan perbedaan.
Saatnya berhenti percaya bahwa melewatkan sarapan adalah penyebab naiknya berat badan.
Sarapan bukan penyebab naiknya berat badan via indigolifestylesolutions.com
Memang benar bila mereka yang gak sarapan cenderung merasa lebih lapar dan makan lebih banyak ketika makan siang. Tapi, apa yang kamu makan ketika makan siang sebenarnya tidak cukup untuk menebus sarapan yang kamu lewatkan.
Faktanya, beberapa studi menunjukkan bahwa melewatkan sarapan justru bisa mengurangi total asupan kalori sampai 400 kalori setiap hari. Lebih masuk akal, ‘kan? Soalnya kamu telah menyingkirkan satu hidangan setiap harinya secara efektif.
Ada pula penelitian yang dilakukan selama empat bulan terhadap 309 pria dan wanita dengan kelebihan berat badan yang membandingkan rekomendasi untuk makan atau melewatkan sarapan. Hasilnya, ternyata gak ada perbedaan antara mereka yang sarapan dengan yang tidak.
Hal ini juga didukung oleh beberapa studi lainnya yang berusaha mencari tahu efek dari melewatkan sarapan terhadap penurunan berat badan. Akhirnya, melewatkan sarapan gak menimbulkan hasil yang nyata terhadap penurunan berat badan.
Jangan salah, melewatkan sarapan ternyata justru memiliki beberapa manfaat!
Melewatkan sarapan via authoritynutrition.com
Kamu mungkin gak asing lagi dengan intermittent fasting atau OCD. Nah, melewatkan sarapan ini justru menjadi bagian dari program diet tersebut. Dengan menerapkan pola jendela makan 8 jam, rentang waktu makanmu umumnya dimulai siang sampai malam hari. Ini berarti kamu bakal melewatkan sarapan setiap hari,
Intermittent fasting telah terbukti efektif mengurangi asupan kalori, meningkatkan kesehatan metabolik, dan menurunkan berat badan. Tapi, penting untuk menggarisbawahi bahwa intermittent fasting maupun melewatkan sarapan tidak selalu cocok untuk semua orang, karena efeknya terhadap tiap orang cukup beragam.
Nah, kini kamu paham bahwa sarapan itu gak berdampak langsung bagi berat badan maupun kesehatanmu. Sarapan itu sepenuhnya pilihan, kok. Yang penting, pastikan kalorimu tetap terkontrol dan lakukan pola hidup sehat bila kamu menginginkan berat badan yang ideal ya, Ledis!