You're Here: Home » News » Studi: Orang yang Berjalan Kilat Berisiko Rendah Idap Diabetes kemudian Hipertensi

Studi: Orang yang Berjalan Kilat Berisiko Rendah Idap Diabetes kemudian Hipertensi

|    News| Shares: 0

Ledisia.com – JAKARTA – Sebuah studi terbaru yang dimaksud diterbitkan pada Scientific Reports mengungkap bahwa berjalan lebih tinggi cepat dapat secara signifikan menurunkan risiko diabetes mellitus juga hipertensi atau tekanan darah tinggi. Terutama bagi individu yang mana tergolong obesitas.

Studi berskala besar ini menganalisis data pemeriksaan kebugaran lebih tinggi dari 24.000 orang dewasa pada Jepang. Para peneliti meneliti hubungan antara kecepatan berjalan juga penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, dan juga dislipidemia (kadar lipid abnormal) di tempat antara kontestan yang mana tergolong obesitas.

Dilansir dari Times of India, Kamis (26/12/2024), hasil temuan dini menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pejalan kaki yang mana lambat, kontestan yang digunakan berjalan tambahan cepat memiliki kesempatan 30 persen lebih tinggi rendah untuk terkena diabetes.

Temuan ini juga menemukan fakta bahwa dia yang mana berjalan cepat mempunyai kemungkinan 6 persen lebih tinggi kecil untuk mengalami tekanan darah tinggi. Mereka yang mana berjalan cepat juga berisiko rendah terkena dislipidemia.

Temuan ini menggarisbawahi bagaimana kecepatan berjalan dapat berdampak positif pada kebugaran secara keseluruhan. Terutama pada individu yang digunakan sudah ada berisiko dikarenakan obesitas.

Berjalan lebih lanjut cepat bukanlah semata-mata cara untuk sampai ke suatu tempat dengan cepat, ini memberikan kegunaan dengan segera bagi tubuh pada berbagai cara. Berikut di area antaranya:

1. Berjalan lebih banyak cepat meningkatkan kapasitas aerobik, yang dimaksud meningkatkan efisiensi jantung juga paru-paru Anda.

2. Menurunkan risiko diabetes mellitus dengan mengatur kadar gula darah.