Begini Situasi di tempat China usai Wabah Virus HMPV Melanda
Ledisia.com – CHINA – China menghadapi lonjakan tindakan hukum human metapneumovirus (HMPV) yang tersebut menyebabkan kegelisahan publik. Terutama di tempat wilayah utara seperti Beijing juga Hebei.
HMPV yang dimaksud merupakan virus pernapasan ini dilaporkan memengaruhi anak-anak serta orang tua. Namun otoritas kondisi tubuh melakukan konfirmasi bahwa situasi dalam China masih terkendali dengan langkah pencegahan simpel seperti memakai masker serta mencuci tangan.
Dilansir dari The Straits Times, Rabu (8/1/2025), para ahli menegaskan bahwa situasi ini bukanlah hal baru kemudian tidaklah memerlukan kepanikan berlebihan.
Pihak berwenang pada China melaporkan peningkatan persoalan hukum HMPV pada anak-anak pada bawah usia 14 tahun, khususnya di area wilayah utara seperti Beijing, Tianjin, lalu Hebei. Wilayah ini tambahan dingin dibandingkan bagian selatan, sehingga virus cenderung bertahan lebih besar lama di dalam musim dingin.
Namun, otoritas kebugaran menegaskan bahwa lonjakan ini wajar di konteks musim flu. Menurut Pusat Pengendalian lalu Pencegahan Penyakit Cina (CDC), HMPV pada saat ini menjadi salah satu dari tiga pemicu utama infeksi saluran pernapasan akut, sama-sama influenza lalu respiratory syncytial virus (RSV).
Data mingguan CDC menunjukkan insiden HMPV naik 0,1 poin persentase menjadi 6,2 persen dari total tindakan hukum penyakit pernapasan akut. Meski terdapat tanda-tanda peningkatan kewaspadaan publik, seperti lebih banyak banyaknya pemanfaatan masker di area transportasi umum, rumah sakit pada Beijing masih beroperasi dengan normal tanpa antrean panjang.
Konsultasi medis juga masih dapat dijalankan pada hari yang sama, menandakan bahwa prasarana kebugaran belum kewalahan menghadapi lonjakan ini. Di sisi lain, HMPV pertama kali ditemukan pada 2001 dan juga telah lama menyebar di tempat seluruh dunia.
Virus ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan ringan hingga berat, khususnya pada kelompok rentan seperti anak kecil, orang tua, juga individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Penyebarannya mirip dengan influenza, melalui tetesan cairan dari batuk atau bersin, kontak langsung, atau menyentuh permukaan yang mana terkontaminasi.