Waspadai Penyebab Masalah Kesuburan Pria yang Mengganggu Kehamilan!
Ledisia.com – Ledis, masalah kesuburan pria yang mengganggu kehamilan, kini jadi topik seksi. Di Amerika Serikat saja, ada kurang lebih 11 persen pasangan usia subur yang punya masalah dalam mendapatkan kehamilan atau mempertahankannya. Jika dibuat perbandingan, 1/3 masalah kesuburan ini dialami oleh pasangan pria dan 1/3 lagi dialami oleh wanita. Sisanya, sama-sama dialami pasangan suami istri dan penderita masalah kesuburan tanpa sebab.
Jika Anda dan suami telah mencoba untuk hamil selama setahun (untuk usia di bawah 35 tahun) atau enam bulan (di atas 35 tahun), dengan rutin dan tanpa kondom, alangkah baiknya menemui dokter sekarang juga. Pastikan Anda tidak menjadi salah satu pasangan infertil seperti di atas. Biasanya, spesialis kesuburan akan melakukan pemeriksaan awal untuk serangkaian tes kesuburan.
Jika Tak Kunjung Dapat Momongan, Masalah Kesuburan Pria Ini Perlu Diwaspadai. Bila Merasakan Gejalanya, Lebih Baik Periksakan Sejak Dini!
Pada pemeriksaan awal untuk suami, akan dilakukan analisis air mani dan pemeriksaan riwayat lainnya. Jika hasil analisis menunjukkan abnormalitas, dokter bisa merujuk suami pada urologis atau spesialis reproduksi laki-laki. Urologis akan membantu Anda dan pasangan memilih teknologi perawatan yang sesuai. Sebab, mungkin saja suami Anda mengalami penyebab kesuburan seperti berikut ini.
1. Selama ini, banyak pria mengabaikan faktor gaya hidup dan riwayat medis. Padahal, merokok dan minum alkohol menjadi awal masalah kesuburan pria.
Tanpa disadari, gaya hidup beserta riwayat kesehatan mempengaruhi sistem reproduksi dan kesuburan. Pria akan sulit memiliki momongan jika terbiasa merokok, menghisap ganja, dan mencandu narkoba. Di samping itu, konsumsi alkohol tiga kali sehari atau lebih bisa dibilang memperburuk kesuburan. Itu karena zat yang dikandungnya dapat merusak kualitas dan kuantitas sperma.
Pria yang ingin subur harus hati-hati terhadap penggunaan obat. Steroid anabolik dan obat tertentu (obat terapi penggantian testosteron, radang sendi, kanker, infeksi, atau pencernaan) juga mengakibatkan ketidaksuburan. Penyakit kronis (diabetes, kanker, atau penyakit tiroid) turut dituding sebagai penyebab infertilitas, di samping asupan nutrisi yang rendah, obesitas, dan paparan racun berbahaya.
Memiliki satu atau dua testis yang tidak turun ketika bayi, hernia, dan sejarah infeksi menular seksual banyak berpengaruh juga untuk kesuburan. Jika suami Anda punya satu atau beberapa rangkaian faktor resiko di atas, katakanlah pada dokter. Diskusikan apa yang bisa dilakukan untuk menambah peluang kehamilan.
2. Varikokel adalah varises di dalam skrotum. Tanpa diketahui, ia juga berbahaya dan menyebabkan kesuburan menurun.
Varikokel adalah pembuluh darah yang membesar seperti varises di dalam skrotum. Varikokel dianggap sebagai masalah kesuburan pria karena menaikkan suhu testis. Akibatnya, produksi sperma terpengaruh karena suhu yang panasnya membunuh sperma.
Kebanyakan pria dengan varikokel tak punya gejala. Tapi, ada juga yang sakit pada skrotumnya. Sakit itu semakin terasa setelah duduk, berdiri, atau olahraga dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi, bawalah suami pada dokter untuk pemeriksaan fisik atau USG. Kalau dokter menyatakan positif mengidap varikokel, solusi yang ditawarkan adalah operasi perbaikan varikokel. Jika enggan operasi, masih ada inseminasi intrauterin dan program bayi tabung dengan intracytoplasmic sperm injection (ICSI).
3. Sulit hamil turut disebabkan masalah ejakulasi. Misalnya penyumbatan saluran ejakulasi yang membuat sperma buntu di satu sisi.
Masalah ejakulasi yang dimaksud adalah penyumbatan di saluran ejakulasinya. Penyumbatan ini mencegah sperma bersatu dalam cairan ejakulasi. Biasanya, ini terjadi ketika epididymis (organ yang membawa sperma dari testis) atau vas deferens (tabung yang membawa sperma ke saluran ejakulasi) terblokir atau rusak.
Pria lainnya malah mengalami ejakulasi retrogade. Ejakulasi ini terjadi ketika air mani masuk ke kandung kemih, bukannya ke penis. Penyebabnya adalah otot di leher kandung kemih yang tak bekerja. Penyebab lainnya lagi adalah infeksi, cedera, diabetes, masalah neurologis, cacat bawaan, atau vasektomi.
Masalah ejakulasi ini kadang dirasakan tanpa gejala. Namun jika mengalami ejakulasi retrogade, urin tampak berawan atau tidak ada ejakulasi setelah orgasme. Solusi yang ditawarkan oleh dokter adalah inseminasi intrauterin, operasi untuk perbaikan obstruksi, membalikkan vasektomi, dan menghapus sperma untuk program bayi tabung.
4. Sperma sedikit atau motilitas rendah harus diwaspadai karena tidak ada gejalanya. Penyebabnya bervariasi, mulai dari ketidakseimbangan hormon hingga paparan kimia.
Jika pasangan Anda punya sedikit atau tidak ada sperma, motilitasnya rendah, dan bentuknya abnormal, otomatis tidak mungkin melakukan pembuahan sel telur. Problem semacam ini bisa disebabkan karena macam-macam hal. Mulai dari ketidakseimbangan hormon, penyakit/luka organ kemih dan genital, demam atau paparan panas, kelainan genetik, penggunaan obat-obatan tertentu, dan paparan kimia.
Jumlah sperma yang sedikit dan masalah motilitas memang tidak dapat ditengarai gejalanya. Solusi yang mungkin disarankan adalah obat kesuburan, inseminasi intrauterin, atau program bayi tabung dengan intracytoplasmic sperm injection (ICSI).
5. Sebenarnya, pria punya antibodi anti sperma. Inilah yang perlu diwaspadai karena kedatangannya tak hanya merusak kesuburan, juga tanpa gejala.
Secara alamiah, tubuh pria dapat mengembangkan antibodi yang menurunkan motilitas dan merusak sperma. Hal ini sering terjadi setelah vasektomi, torsi testis (testis terpelintir ke dalam skrotum), infeksi, atau trauma. Walaupun adanya antibodi ini tidak bergejala, dokter tetap punya solusinya. Biasanya, program bayi tabung dengan intracytoplasmic sperm injection (ICSI) menjadi pilihan perawatan utama. Di samping itu, ada steroid yang dipakai untuk jangka waktu tak lama.
6. Selain kelima penyebab di atas, ada masalah kesuburan yang tak bisa dijelaskan. Oleh karenanya jika hasil tes normal, jangan kaget dan terheran-heran!
Selain kelima penyebab di atas, ada masalah kesuburan pria yang tidak bisa dijelaskan/ditemukan penyebabnya. Tes kesuburan yang dilakukan bahkan tidak menunjukkan abnormalitas sama sekali. Jika terjadi, dokter mendiagnosa suami Anda mengidap unexplained infertility.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini. Sebut saja paparan lingkungan yang berbahaya, perbedaan dalam fungsi sperma atau proses pembuahan, jumlah sperma, dan motilitas yang ada di bawah ambang rasional, dan kombinasi faktor lainnya. Kasus ini memang tak bergejala. Dokter akan memberi obat kesuburan yang diikuti inseminasi intrauterin atau program bayi tabung.
Ledis, jika Anda melihat gejala masalah kesuburan pria tersebut pada suami, jangan ragu untuk mengingatkan suami atas potensi infertilitas yang mungkin terjadi. Rencanakanlah waktu berkonsultasi dan mengambil tes kesuburan bersama. Percayalah, Anda dan pasangan tidak akan merugi. Toh, ini demi impian bersama, bukan?